skip to main |
skip to sidebar
Roan (Sarah Geronimo) adalah cewek manis yang sampai di usianya yang sekarang memilih untuk belum mempunyai pacar. Bukannya tidak ada yang mendekati dirinya, namun dia mempunyai angan – angan tersendiri akan sosok idamannya. Satu sosok yang sering menghiasi mimpinya tanpa pernah berhasil dia lihat wajahnya. Masih misteri. Hingga pada satu ketika, Roan dipertemukan dengan Erick (Gerald Anderson) dalam sebuah peritiwa yang tidak mengenakkan. Berbeda dengan Roan yang nobody, Erick adalah seorang somebody yang menjadi incaran banyak cewek. Tidak mengherankan, karena selain bermodalkan tampilan fisik yang mempesona, Erick adalah putra dari Presiden Filipina! Kelugasan Roan yang sangat dipengaruhi latar belakang keluarganya dalam berhadapan dengan Erick berhasil mengesankan Pak Presiden yang dibuat pusing dengan kelakuan anaknya yang kurang bertanggungjawab.
Lama tinggal di Amerika membuat Erick bertransformasi menjadi sosok santai dan kerap disibukkan dengan aktivitas hura - hura. Pak Presiden lantas memberikan sebuah opsi yang melibatkan Roan didalamnya. Akibatnya, Roan dan Erick yang telah mengalami gesekan sebelumnya terpaksa harus bekerja sama. Seperti pepatah Jawa “witing tresna jalaran saka kulina”, dari gesekan – gesekan yang ada lama – lama muncul benih – benih asmara diantara keduanya. Terlihat Sudah wajah dari sosok yang sering menghampiri mimpi Roan. Dan keduanya pun memantapkan hubungan mereka ke jenjang pacaran. Masalah muncul ketika Roan merasa tidak percaya diri menjadi pacar seorang anak Pak Presiden. Banyaknya komentar miring membuat Roan tertekan hingga memutuskan untuk mundur. Dan Erick pun memutuskan untuk kembali ke Amerika.
Kalau sudah akrab dengan film komedi romantic, pastinya sudah bisa menebak dong bagaimana akhir kisahnya. Catch Me, I'm in Love memang dimaksudkan untuk menghadirkan hiburan bagi penontonnya. Formula yang dipakai tidaklah asing, bahkan sudah ribuan kali dipakai. Dua insan beda kelas dan beda karakter dipertemukan, terjadi gesekan namun pada akhirnya bersatu di penghujung kisah. Lalu apa yang special dari film ini? Jujur, ketika menyaksikan film ini rasanya tidak berbeda dengan menyaksikan FTV cinta di salah satu stasiun TV swasta nasional. Seperti biasa, kekuatan sebuah komedi romantic adalah CHEMISTRY. Satu hal yang terpancar kuat dari interaksi Sarah Geronimo dengan Gerald Anderson. Pancaran cinta antara keduanya terasa meyakinkan. Tentu saja hal tersebut perlu dibangun dengan momen – momen mengesankan nan romantic. Untuk tugas yang satu ini, cerita olahan Mel Mendoza dan Del Rosario mampu dieksekusi dengan baik oleh sutradara Mae Czarina Cruz.
Seberapa banyak film produksi Filipina yang telah kamu tonton? Kalau saya, terus terang belum lebih dari 2 judul. Itupun saya saksikan waktu bioskop dalam negeri dibanjiri dengan film esek-esek, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri, salah satunya adalah film dari Filipina. Saya lupa judul-judulnya, namun pada saat itu saya dibuat shock dengan keberanian para pemain ceweknya mempertontonkan asset yang mereka miliki yang entah mengapa luput dari LSF. Waktu itu langsung muncul persepsi betapa mesumnya film buatan Filipina. Hal ini dikuatkan ketika sekilas mengintip adegan – adegan di film Serbis yang tanpa tedeng aling – aling. Minimnya informasi yang saya baca serta banyaknya segmen Pinoy di situs-situs dewasa (ups…) membuat saya makin susah menghapus persepsi yang ada. Namun, lewat Catch Me, I'm in Love dan beberapa film produksi Filipina yang akhir – akhir ini saya tonton, mampu me-refresh persepsi saya.
Secara kemasan, jelas terlihat kalau dunia sinema Filipina belumlah semaju Thailand yang film-filmnya akhir-akhir ini banyak tayang disini. Mungkin kesimpulan yang terlalu sembrono mengingat baru sedikit informasi dan film Filipina yang saya santap. Namun, itulah persepsi saya yang ada sekarang. Dengan mengesampingkan bahasa yang digunakan, menonton Catch Me, I'm in Love itu seakan menonton sebuah film produksi Indonesia. Lihat saja desain posternya. Dari tampilan fisik para bintangnya, sebenarnya tidak berbeda jauh dengan para bintang disini. Wajah Sarah Geronimo menurut saya seperti perpaduan antara BCL dengan Bunga Zainal. Sedangkan Gerald Anderson seringkali mengingatkan saya pada Rama Michael namun dengan tubuh yang jauh lebih liat. Visual yang dihadirkan pun juga sebelas dua belas dengan kebanyakan film cinta produk Indonesia. Statis.
Dari yang saya baca, Catch Me, I'm in Love merupakan film terlaris di Filipina tahun ini per akhir Juli 2011 dan berhasil nangkring di posisi 19 dalam 20 film Filipina terlaris sepanjang masa. Daftar tersebut ternyata dipenuhi dengan film – film cinta. Tampaknya genre ini paling disukai disana. Buat kamu yang ingin mencari film hiburan dari Filipina, film ini rasanya cukup pantas buat ditonton. Menghibur dan romantis. Bagi saya, belum tentu bagi yang lain. Hal lain yang mengesankan saya dari film ini selain chemistry yang kuat adalah disinggungnya social media didalamnya. Meski sekilas, namun membuatnya terasa lebih representative dengan jaman sekarang.
Mari…yang punya informasi seputar perfilman Filipina, dibagi disini :)
2 comments:
Hai kakak Soeby yang ganteng dan manis (godain malam.. :D)
btw.. ikutan Blog Award di sigilahoror.com yuk...ada dua kategori Blog Favorit dan Desain Blog Terbaik... yang menang nanti bakalan dapat hadiah DVD Original lho...
caranya klik aja Banner Daftar di blog gw...
ditunggu yah sampai tanggal 21 Agustus ini..
Thanks
- Pinoy Sunday
- Darna
Posting Komentar