Tahun 2011 sudah terlewati meninggalkan kesan yang amat mendalam bagi saya. Buaaanyak sekali film – film bagus yang berhasil saya santap. Apalagi, mulaitahun 2011 kemaren, saya berjanji dalam hati untuk lebih selektif dalam memilih film. Dalam rentang satu tahun, tak kurang dari 350 judul film berhasil saya santap, dan hampir semuanya tidak saya sesali. Namun, hal tersebut membawa dampak tersendiri ketika saya ingin membuat daftar film – film apa saya yang meninggalkan kesan paling mendalam bagi saya. Mengesankan bagi saya, belum tentu merupakan film yang terbaik. Jadi, daftar yang saya rilis dalam dua bagian ini sangatlah personal. Jangan persoalkan tahun perilisan filmnya, karena saya menciptakan timeline saya sendiri.
Setelah melalui pergulatan hebat sepanjang siang dan malam, akhirnya saya memutuskan untuk merilis 30 film paling mengesankan saya sepanjang tahun 2011 kemarin. Dengan sangat terpaksa saya harus menyingkirkan Rise of The Planet of The Apes yang berhasil memperbaiki semua seri Apes sebelumnya (saya sudah nonton semua lho). Rango yang tampil berbeda untuk ukuran animasi Holly juga dengan terpaksa tidak saya masukkan ke dalam daftar. Ada juga Scream 4 yang menurut saya selangkah lebih maju dari horror kebanyakan karena berhasil mengangkat perkembangan komunikasi dan pergaulan remaja termutakhir. Dan inilah deretan paruh pertama film mengesankan versi saya sepanjang tahun 2011 :
30.SECUESTRADOS / KIDNAPPED
Sesuai judulnya, film ini berhasil membawa saya ke dalam suasana penculikan yang terasa nyata. Michael Haneke mungkin pernah menghadirkan hal yang sama lewat Funny Games, namun bagi saya Kidnapped ini terasa lebih nyata. Demi tidak kehilangan momen penculikan sedikitpun, oleh sutradara Miguel Ángel Vivas layar dipecah-pecah, hingga menuntut penonton untuk focus memelototi layar. Saya dibuat gemas sekaligus ngeri dan pada akhirnya mulut saya menganga dengan apa yang terjadi di pengujung kisah tragis ini.
29.PINA
Saya tidak paham beberapa tarian yang dihadirkan di layar. Namun, geliat tubuh para penari yang diiringi music serta blocking dan tata panggung menawan berhasil secara tidak sadar membetot atensi saya. Dan tentu saja, tarian empat musim menjadi favorit saya yang pastinya saya peragakan (kadang-kadang).
28.A BETTER LIFE
Kisah bapak – anak yang dikemas apik oleh Chris Weitz. Sosok Carlos yang diperankan dengan bagus sekali oleh Demian Bichir ini, adalah alasan mengapa film ini mengesankan saya. Carlos selalu berusaha memberikan yang terbaik buat anak semata wayangnya di wilayah asing dan tidak bersahabat. Sosok ayah yang inspiratif.
27.KOKUHAKU / CONFESSIONS
Film ini ibarat virus yang menyusup ke dalam tubuh untuk kemudian secara perlahan melumpuhkan tubuh, menyiksanya dalam ketidaknyamanan hingga dibuat tak berdaya bahkan menemui ajal. Baca selengkapnya DI SINI
26.WU XIA / SWORDSMEN
Saya buta akan film kungfu dan baru sedikit sekali film yang didalamnya mengusung martial art yang sempat saya tonton. Wu Xia berhasil membangkitkan gairah saya untuk menonton film sejenis. Saya tidak menyangka film kungfu bisa semenarik ini. Saya tidak hanya dipameri adegan laga yang ciamik, namun juga gaya bertutur ala kisah detektif yang tak kalah menarik dengan aksi Sherlock Holmes ataupun para ahli forensic di CSI. Saya juga dimanjakan dengan gambar – gambar cantik dan pergerakan kamera yang dinamis. Satu hal yang mengejutkan saya adalah, hadirnya lengkingan gitar di sela – sela salah satu adegan perkelahian!
25.ALAMAR / TO THE SEA
Persinggungan tiga generasi dengan latar belakang alam yang sangat indah. Ada transfer kasih sayang, ada transfer pengetahuan. Kebijaksanaan dalam pergaulan, tak hanya antar bapak – anak, namun juga dengan alam. Meski minim kata, ada kehangatan yang menyelimuti 3 lelaki beda generasi tersebut. Baca selengkapnya DI SINI
24.HOBO WITH A SHOTGUN
Film yang akan dilabeli sebagai B Movie. Jenis film yang seringkali dipandang sebelah mata karena muatan di dalamnya. Namun dimata saya film ini mampu menjelma menjadi sebuah B Movie yang amat sangat baik. Terkesan bermain – main, namun masih punya isi. Tidak terjebak pada gaya-gayaan semata. Baca selengkapnya DI SINI
23.HWANGHAE / YELLOW SEA
Pada tahun 2008, saya dibuat sangat terkesan dengan The Chaser yang berhasil membuat saya menahan nafas berkat kelihaian Hong-jin Na menghadirkan sebuah kisah brutal nan menegangkan. Kini, Hong-jin Na kembali hadir dengan karya yang tetap saja membuat saya menahan nafas berkali – kali. Di tangan Hong-jin Na, durasi 2,5 jam tidaklah terasa menjemukan. Sebelum sampai kepada situasi yang benar – benar kacau tak terkendali yang pekat dengan kekerasan berdarah-darah, permasalahan yang ada dituturkan dengan cukup apik hingga mata kita dibuat terpaku pada layar, menduga apa yang bakal menimpa Ku-Nam selanjutnya. Baca selengkapnya DI SINI
22.CONTAGION
Saya tidak ingat pernah menonton film yang mengulik perjalanan sebuah penyakit dan pengobatannya dengan begitu detail layaknya Contagion ini. Di tangan Steven Soderbergh kisah yang jamak diangkat via film documenter tersebut mampu tampil menarik, informative dan edukatif namun memberikan keasyikan tersendiri ketika menontonnya berkat penuturan yang dinamis tanpa mengesampingkan emosi tokoh yang terlibat di dalamnya.
21.HELLOWOO GOSEUTEU / HELLO GHOST
Sudah lama sekali saya tidak menonton sebuah film keluarga yang mampu memancing tawa sekaligus haru. Sineas Korea Selatan kembali menunjukkan kreasinya yang mengagumkan dengan menghadirkan sebuah film keluarga yang tidak hanya menghibur, namun juga berhasil merasuk ke hati. Kunci utama dari film ini benar-benar ada pada skenarionya yang berhasil mengaduk – aduk emosi penonton hingga pada akhirnya membuat penonton (saya) ingin segera pulang berkumpul bersama keluarga tercinta.
20.KARI-GURASHI NO ARIETTI / THE BORROWER ARRIETTY
Meski tidak diarahkan langsung oleh sang maestro, Hayao Miyazaki, Film ini tetap mampu memikat hati. Lewat sosok manusia mini, kita bisa melihat dan menghargai hal – hal yang seringkali kita anggap remeh. Lewat perspektif Arrietty, saya dibuat tersentak betapa seringkali saya tidak memanfaatkan secara baik apa yang saya punya. Melihat para Borrower membuat saya lebih bisa bersyukur dan belajar untuk bisa hidup damai dengan mereka yang termajinalkan.
19.MELANCHOLIA
Ketika banyak yang tidak puas dengan karya Lars von Trier ini, saya justru menempatkannya sebagai salah satu karya terbaik dari sutradara sinting tersebut. Saya dibuat heran dengan gerutuan seputar spoiler yang dihadirkan oleh Lars von Trier. Hei, bukankah kita di dunia ini juga dihadapkan pada hal yang sama? Beberapa kitab yang ada bukankah sudah menyinggung akan datangnya akhir dunia? Dalam Melancholia, dengan teori sok tahu saya, Lars von Trier seakan sedang berbagi pengalaman akan depresi yang pernah dia alami. Judul dari film inipun tampaknya dia temui ketika mengikuti sesi konseling. Kan ada tuh isitilah melancholia di dunia psikologi yang dikaitkan dengan mental disorders (sok tahu banget ya hehehe…). Yup. Melancholia dimata saya bertutur soal perasaan depresi yang muncul karena ketidakpastian maupun dari kepastian. Depresi akan ketidakpastian diwakili oleh bagian yang menyoroti sosok yang diperankan oleh Kristen Dunst yang gamang akan kehidupannya, pernikahannya serta pekerjaannya. Ketiga hal tersebut kadang memang susah ditebak bagaimana kedepannya. Depresi yang dihadapi oleh Charlotte Gainsbourg berbeda lagi. Rasa tersebut muncul ketika dihadapkan pada kepastian bahwa bumi akan mengalami kehancuran. Rasa depresi yang menghinggapi sosok yang diperankan Charlotte Gainsbourg sangatlah wajar mengingat ada anak yang ingin dia lindungi. Dan ketika kehancuran sudah pasti datang, apa yang pantas dilakukan? Bersikap tenang, mengambil jalan pintas atau menghadapinya bersama orang-orang tercinta?
18.ELENA
Di permukaan, film arahan Andrey Zvyagintsev terlihat seperti sebuah film drama keluarga biasa. Namun, Elena lebih dari itu. Film ini secara tajam mengkonfrontasikan dua kelas yang berbeda. Meski berusaha menampilkan secara seimbang, secara halus pihak yang berada di kelas lebih bawah digambarkan sebagai parasit yang mengerikan. Hal ini sangatlah provokatif menurut saya, meski kadang hal tersebut bukanlah sebuah pengingkaran terhadap kenyataan yang ada. Dan lihatlah Elena! Entah dia sosok pejuang atau sosok yang dingin tanpa ampun yang menggunakan berbagai cara demi tujuannya bias tercapai.
17.INCENDIES
Film arahan Denis Villeneuve ini sepanjang durasi tak henti – hentinya menghadirkan adegan demi adegan yang menghantam rasa. Menebarkan kegelisahan untuk kemudian (untungnya) mencoba menghalaunya dengan sebuah penutup yang menentramkan. Demi memadamkan bara, dilakukan penelusuran yang menggiring kita pada sejarah kekerasan yang ternyata bermula dari jalinan cinta yang terkoyak oleh keyakinan. Baca selengkapnya DI SINI
16. I RYMDEN FINNS INGA KANSLOR / SIMPLE SIMON
Susah untuk membuang film ini dari ingatan. Sang sutradara berhasil menyeret kita ke dalam dunia Simon dengan Sindrom Asperger-nya berbalut sajian visual yang menarik dan meyakinkan. Lewat sosok Simon yang berkebutuhan khusus, kita diyakinkan betapa cinta itu memang universal. So romantic! Baca selengkapnya DI SINI
We Live In Time - Review
2 hari yang lalu
4 comments:
wah banyak yg belom saya tonton om hahahhaa tapi udah nntn Incendies pas JIffest dan itu berkesan soalnya nntnnya satu bioskop smaa NIcholas Saputra (ih tetep curhat), hmm saya setuju Contagion masuk, walopun sebenernya dibawah ekspektasi saya pas nntn awal2 om, soalnya kirain film heboh gimana gitu taunya cuma berpesan agar rajin2 cuci tangan atau pake Antis, suka sih ama endingnya yang bikin bilang "ooo gitu tho" hehhee..
mau dong list 1-15 nyah :D
Heh....dirimu kenapa sebut merk di rumahku? Bayaaaaar..... :D
Segeralah berburu film-film di atas bu. Udah liat Melancholia belum yah? Sebagai pengikut Adler (atau siapa itulah) kayaknya situ demen hehehe....
wakakakaka ya ampun slip nyebut merk yaa ga nyadar gt hahahhaa.. aku udah ada dvd melancholia tapi blm sempet nntn nih boleh deh nanti tak coba nntn hihi
Hesher masuk list gak ya,.senengnya daku,semua yg ada di list bro soeby udah daku tonton semua.
Posting Komentar