ALL GOOD THINGS


Nasihat orang tua seputar mencari jodoh rasanya ada benarnya juga ya. Bibit, bobot, bebet dari pasangan kita itu pantas dipertimbangkan sebelum kita benar-benar yakin untuk mengambil keputusan mengikatkan diri dengan seseorang. Jangan sampai nasib yang menimpa Katie (Kristen Dunst) terjadi pada kita. Pertemuan yang tidak disengaja dan singkat tidak membuat Katie ragu menerima lamaran yang David (Ryan Gosling) ajukan. Katie belum tahu sejarah kelam yang pernah menimpa suaminya. Sebuah peritiwa tragis telah membuat David menjadi pribadi yang siap menghancurkan siapa saja yang tidak sejalan dengan dirinya. Sebenarnya, kehidupan pernikahan David dan Katie berjalan adem ayem pada awalnya. Percik-percik permasalahan mulai muncul ketika ayah David, Sanford (Frank Langella), datang memporak-porandakan mahligai yang siap dibina.


Dengan dukungan permainan yang apik dari Kristen Dunst dan Ryan Gosling, All Good Things yang diarahkan oleh Andrew Jarecki ini bukanlah sebatas drama rumah tangga dengan bumbu misteri semata. Ada beberapa hal yang tersirat di dalamnya. Mengambil setting waktu sekitar akhir tahun 1970-an dan awal 1980-an, tokoh yang diperankan oleh Kristen Dunst yang memutuskan untuk mengembangkan diri cukup kontekstual dengan kondisi saat itu, dimana gerakan feminisme makin gencar dikumandangkan. All Good Things (sempat) menyoroti seputar pernikahan antara dua insan dari kelas yang berbeda. Film ini, walau tidak secara langsung, kembali mengkritisi peranan materi dalam kehidupan rumah tangga, kaitannya dengan posisi pria-wanita di dalamnya. Dengan latar belakang yang hampir sama, yakni sama-sama kehilangan salah satu orang tua, kita disuguhi kontrasnya anak hasil didikan ayah tanpa ibu dengan anak hasil didikan ibu tanpa ayah. Dan kalau boleh menyimpulkan, kekerasan yang dilakukan oleh seorang anak itu mempunyai sejarah panjang, yang tidak bisa dilepaskan dari peran keluarga dimana anak tersebut berasal. Sebuah film Indonesia berjudul Love and Edelweis yang kebetulan rilis tahun ini mempunyai tema cerita seperti itu, meski gagal dalam eksekusinya.


Berbicara soal misteri, All Good Things yang mendasarkan pada kisah nyata ini, menyimpannya dengan cukup rapi. Selipan adegan sosok feminim membuang sesuatu dari jembatan mampu memancing rasa penasaran hingga membuat penonton betah menunggu penjelasan tentang apa yang sebenarnya terjadi. Seperi kisah nyata yang menjadi pijakan film ini, sampai film berakhir, misteri masih belum sepenuhnya terkuak. Memang ada satu adegan yang mengindikasikan jawaban dari misteri yang ada, namun kita tidak bisa sepenuhnya yakin. Selain misteri, Andrew Jarecki juga memberikan sebuah twist yang mengejutkan (saya). Ryan Gosling sekali lagi menunjukkan kemampuan aktingnya yang selalu terjaga. Terutama dengan yang ada kaitannya dengan twist tersebut. Frank Langella? Tokoh yang dia perankan benar-benar setan dan berhasil dia hidupkan dengan baik. Kristen Dunst yang lama tidak muncul, ternyata belum kehilangan pesona dan potensinya.

1 comments:

iin mengatakan...

hwaa kok aku baru tauuuu filmnya ini.. menipu dong om posternya (dr posternya kayak drama biasa gt sama ada percintaannya).. download apa ada dvd nya om? mauu ah nntn.. hihi

 

BLOG LIST

BLOG LIST

BLOG LIST