skip to main |
skip to sidebar
Nicole Holofcener mengajak kita untuk melihat persinggungan dua keluarga. Kate (Catherine Keener) dan Alex (Oliver Platt) adalah sepasang suami sitri yang menjalankan usaha sebuah toko furniture dimana koleksinya kebanyakan berasal dari peninggalan orang yang telah tiada. Mereka dikaruniai satu anak yang masih remaja, Abby (Sarah Steele). Di sebelah mereka, tinggal Andra (Ann Guilbert) yang dimakan penyakit dan dirawat dengan telaten oleh Rebecca (Rebecca Hall). Perlakuan Rebecca ini berbeda sepenuhnya dengan saudaranya, Mary (Amanda Peet) yang sangat self-centered. Masing – masing tokoh tadi oleh Nicole Holofcener diberikan karakterisasi yang saling bertolak belakang. Tanpa basa-basi, Nicole Holofcener mengkonfrontasi karakter yang satu dengan karakter yang lain.Hasilnya adalah sebuah tontonan yang nyinyir, lucu namun menyimpan kepahitan. Saya beberapa kali dibuat terperangah dengan bagaimana satu tokoh berinteraksi dengan tokoh yang lain.
Kate diliputi ketidakbahagiaan karena merasa bersalah karena demi menopang hidup ironisnya dia menggantungkanya pada kematian orang lain, Berbeda dengan istrinya, Alex menyikapinya dengan sangat santai, bahkan ketika berselingkuh sekalipun. Abby, sang anak, sibuk merengek-rengek dan mengeluh, padahal dia mempunyai orang tua dengan kasih saying yang melimpah. Ketika Mary disibukkan dengan usahanya mempercantik raga orang lain, Rebecca harus berkutat dengan orang – orang layu karena digorgoti penyakit. Dibandingkan dengan Mary yang hidupnya serampangan dan diliputi kebencian, Rebecca sangat berhati – hati menjalani hidupnya.
Lewat persinggungan takoh – tokoh tadi saya seakan diajak untuk bercermin dan bertanya-tanya. Siapakah saya? Sudah cukup baikkah saya? Apakah saya sudah memperlakukan orang lain dengan baik? Apakah kebaikan yang telah saya lakukan benar-benar demi kebaikan, kewajiban atau demi pencitraan? Pada akhirnya, pertanyaan – pertanyaan tersebut menggiring kita ke sebuah pertanyaan besar. Apakah saya bahagia? Yang bagaimanakah kebahagiaan itu? Saya sering bertanya – tanya, apa sih yang bisa membuat kita merasa bahagia? Saya merasa bahagia setelah membeli sesuatu yang baru. Namun, akankah rasa bahagia itu berlanjut hingga sesuatu yang baru itu menjadi lama? Saya bahagia melihat orang lain bahagia meraih sesuatu yang bagus atau indah, namun dibalik itu (bisa jadi) saya mengutuk dan meratapi diri sendiri yang tidak bisa meraih hal yang sama. Lantas, jenis kebahagiaan apa yang bisa bertahan lama?
Saya mencoba mengingat-ingat dan akhirnya memutuskan, saya merasa bahagia kalau bisa memberikan sesuatu yang membuat orang lain merasa bahagia. Apakah itu yang namanya kebahagiaan yang sebenarnya? Entahlah. Namun saya yakin, dalam diri setiap orang tersimpan hasrat untuk senantiasa bisa membahagiakan orang lain. Hasrat yang sayangnya sering terbelenggu ego. Hasrat yang kadang tertahan oleh keterbatasan hingga kita bisa terbelenggu dan menderita karenanya. Hasrat yang kadang susah untuk direalisasikan, karena ditumpangi pamrih. Pada akhirnya, kuncinya ada pada dua hal yang mudah diucapkan namun susah untuk direalisasikan, niat dan ikhlas.
Bermodalkan naskah yang berbalut satire yang cukup pekat, Please Give ditopang dengan penampilan para pemainnya yang apik dan padu. Catherine Keener seperti biasa mampu menjalankan tugasnya dengan mulus. Oliver Platt membuat penonton sukses untuk tidak membenci karakter Alex yang dia perankan, meski melakukan perselingkuhan. Rebecca Hall harusnya mendapatkan kesempatan yang lebih baik lagi di Holly berkat konsistensi acting yang dia tampilkan. Sarah Steele yang pertama kali saya lihat sebagai gadis menggemaskan di Spanglish, kali sukses membuat saya sebal. Dan yang paling mencuri perhatian adalah Amanda Peet, yang sukses membuat saya ingin menjambak rambutnya dan membentur-benturkan wajahnya ke tembok. Naskah, penyutradaraan dan pemain yang apik membuat Please Give menjadi sebuah tontonan yang sayang untuk dilewatkan. Please Give mengajak kita untuk lebih menghargai hidup yang telah sudi menghampiri kita. Openingnya lucu dan mengejutkan!
0 comments:
Posting Komentar