Tahun 2011 kemarin saya mendapatkan kabar membahagiakan, yakni istri saya akhirnya hamil setelah menunggu sekitar 9 bulan. Bakal bertambahnya peran saya di dunia ini entah sengaja atau tidak berperan dalam pemilihan film-film yang mengesankan saya untuk tahun 2011. Dari judul - judul yang terpilih, kisah bapak - anak begitu mendominasi. Hal tersebut membuat saya berfikir, membuat list semacam ini kadang bisa mencerminkan sebuah proses kehidupan yang saya jalani. Dulu, waktu masih lajang dan menjalang, tema-tema seputar eksistensi pribadi bisa dengan mudah mengesankan saya.
Selain berkaitan dengan pengalaman pribadi, dalam memilih film-film yang mengesankan saya kerap, tapi tidak selalu, berpatokan pada ada tidaknya PESAN MORAL dari film yang dimaksud. Ya, saya memang suka film dengan PESAN MORAL. Sekali lagi, PESAN MORAL. Sekali lagi, PESAN MORAL. Sekali lagi, PESAN MORAL. *dikeplak movblog tetangga*
Selain pengalaman dan buku, film menjadi salah satu sarana saya buat memahami diri saya pribadi dan juga kehidupan. Saya ingin memperbaiki moral saya -______-"
Oke, sudah dulu curhatnya. Seperti telah disinggung sebelumnya, tahun 2011 memberikan pengalaman nonton yang menggembirakan hingga banyak sekali film - film keren yang harus saya singkirkan dari daftar ini. The Future garapan Miranda July yang memberikan keunikan bertutur seputar ganasnya waktu dengan terpaksa tidak saya masukkan. Saya juga hampir jatuh cinta dengan Beginners yang menampilkan olah akting menawan dari Christopher Plummer. Mungkin saya harus menonton lagi film ini kapan-kapan. Chico and Rita, animasi dewasa yang penuh gairah serta balutan musik jazz yang asyik sebenarnya juga pantas masuk daftar. Emmm....apa lagi ya? Banyak deh...hehehe....
Dan inilah 15 film paling mengesankan saya di tahun 2011.
15. LIKE CRAZY
Cerita sederhana tentang seberapa besar cinta yang dimiliki oleh dua insan yang harus berjuang dengan situasi yang tidak menunjang tumbuh kembangnya rasa cinta itu sendiri. Saya terkesan dengan bagaimana sutradara Drake Doremus menghadirkan transformasi keintiman antara Jacob (Anton Yelchin) dengan Anna (Felicity Jones). Pada paruh awal, beberapa gambar yang dihadirkan mengesankan Jacob dan Anna seakan tidak berdekatan secara jarak, namun terasa sekali kedekatan rasa di antara keduanya. Makin ke belakang, setelah keduanya benar-benar dipisahkan oleh jarak, keintiman tersebut meluruh hingga sampai pada titik terendah ketika dihadirkan adegan penutup yang sangat mengguncang hati (saya). Felicity Jones berhasil menampilkan sebuah ekspresi pencarian rasa yang kuat. Salah satu ending favorit saya.
14. HAEVNEN / IN A BETTER WORLD
Dimana tempat terbaik buat generasi penerus? Susanne Bier lewat film ini menjawab : keluarga! Yup, di dunia yang makin keras ini, keluarga bisa menjadi tempat terbaik untuk menjauhkan para generasi dari kekerasan. Itu kalau keluarga bisa menjalankan peran dan fungsinya dengan benar lho. Tidak mudah, namun bukan berarti tidak mungkin. Romantis, idealis atau utopis? Saya memandangnya sebagai suatu yang romantis. Baca selengkapnya DI SINI
13. TRUST
Jauh sebelum berekeluarga dan bakal mempunyai anak, saya senantiasa menyimpulkan, mempunyai anak perempuan itu terasa lebih berat dibandingkan mempunyai anak laki-laki. Hidup di dalam masyarakat dimana harga perempuan seringkali dinilai dari keperawanan, pastinya bisa maklum dengan kekhawatiran saya, meski kenyataanya, mempunyai anak perempuan atau laki – laki itu sama tanggung jawabnya. Ada semacam kegelisahan dalam diri saya akan kemampuan saya membimbing anak perempuan saya nantinya. Trust yang merupakan arahan David Schwimmer ini berhasil mewakili kegelisahan saya lewat tokoh yang diperankan oleh Clive Owen. Kedekatan emosi terhadap film inilah yang membuat film ini begitu mengesankan saya. Trust pada intinya mengisahkan sebuah keluarga yang berusaha mencari sebuah keseimbangan pasca peristiwa yang menenggelamkan masing-masing anggota keluarganya ke dalam lautan duka. Cukup banyak momen-momen emosional yang diracik apik oleh David Schwimmer dan didukung acting memikat dari para actor/aktrisnya. Kita lihat kiprah Liana Liberato kedepannya.
12. ANOTHER EARTH
Mempunyai kemasan yang hampir sama dengan Melancholia, namun karena Another Earth merupakan debut dari Mike Cahill, maka film yang satu ini meninggalkan kesan yang jauh lebih mendalam. Another Earth seperti mencoba mengangkat kegelisahan manusia akan sebuah dunia dimana kehidupannya bisa berjalan lebih baik. Pada akhirnya, hal tersebut mengarah pada proses penerimaan diri. Sebuah hal yang sering membuat diri harus bertarung melawan diri sendiri. Another Earth memperkenalkan kita pada bakat baru bernama Brit Marling.
11. DIE FREMDE / WHEN WE LEAVE
Film ini secara meyakinkan memberi gambaran bagaimana perempuan diposisikan dalam system patriarki yang bertamengkan agama. Yang terjadi adalah sebuah tragedy menyayat hati. Sudah hampir satu tahun saya menyaksikan film ini, namun masih tersisa sesak di hati ketika terbayang ekspresi Umay, bocah kecil yang menjadi korban kesombongan dan keegoisan lelaki berumur dengan norma yang dia yakini. Sebuah ironi yang menyayat hati ketika hal tersebut terjadi di dunia yang makin modern ini. Baca selengkapnya DI SINI
10. THE IDES OF MARCH
Eh…ulasannya kan baru saja saya posting kemarin. Baca saja DI SINI Image di atas merupakan image favorit saya untuk tahun 2011.
9. LA PIEL QUE HABITO / THE SKIN I LIVE IN
Lagi – lagi Pedro Almodovar berhasil menghadirkan sebuah kisah ala opera sabun yang mengesankan. Meski kalau dicermati ada kenorakan dalam kisah yang dihadirkan, The Skin I Live In ini menyajikan sebuah keliaran ide yang mencengangkan. Dan di tangan Almodovar, kenorakan dan keliaran tersebut mampu tampil cantik nan ganjil berkat selipan humor yang tidak biasa. Endingnya juara, karena menyimpan ironi yang amat sangat dalam.
8. BAL / HONEY
Menyaksikan film yang disutradarai Semih Kaplanoğlu ini rasanya seperti menikmati sebuah lagu yang membuai dan mengaduk perasaan sekaligus. Susah untuk tidak jatuh cinta dengan film ini, mengingat aura kasih dalam film ini begitu kental dan memabukkan. Selain diajak merasakan betapa nikmatnya intim dengan alam, kita juga bakal terhanyut dengan kerinduan dan kasih murni seorang anak terhadap bapaknya. Penampilan bintang belia, Bora Altaş, sungguh sangat mengesankan. Berbagai emosi berhasil dia presentasikan dengan bagus sekali.
7. MEEK’S CUTOFF
Kolaborasi kedua antara Kelly Reichardt dengan Michelle Williams setelah Wendy and Lucy yang tak kalah mengesankan. Sebuah film yang secara apik mempresentasikan sikap akan keyakinan dan juga feminisme. Tidak hanya terpancar baik lewat tokoh yang diperankan oleh Michelle Williams namun juga sajian lanskap alam yang keras sekaligus indah. Meek’s Cutoff menjadi sebuah film tentang pergesekan berbau gender dengan kemasan yang berbeda. Kali ini, intuisi perempuan muncul sebagai jawaranya.
6. JODAEIYE NADER AZ SIMIN / A SEPARATION
Sebuah film dengan muatan yang sangat kompleks dan dituturkan dengan dinamis. Banyak sekali isu yang dimunculkan dalam film ini yang hebatnya tetap berjalan pada satu koridor hingga menghadirkan sebuah tontonan yang utuh. Film ini seakan menantang penontonnya untuk memikirkan permasalahan yang ada dan mencari solusi terbaik. Sebuah tontonan yang menggelisahkan saya dengan pertanyaan, kalau saya ditempatkan pada kondisi yang sama, keputusan apa yang bakal saya ambil? Meski film yang disutradarai Asghar Farhadi ini menempatkan tokoh-tokohnya pada posisi tidak sepenuhnya bersalah, namun secara halus menimpakan kesalahan atas apa yang terjadi pada kondisi negeri.
5. L’ILLUSIONNISTE / THE ILLUSIONIST
Lewat coretan gambar yang cantik, hadir sebuah kisah cinta antar anak manusia yang ciamik. Terserah mau diartikan cinta antara anak – bapak, ataupun cinta antara pria – wanita. Yang jelas, ada sebuah kesejatian cinta dari sang ilusionis yang senantiasa memberi, meski minim pengakuan terhadap diri.
4. LE GAMIN AU VELO / THE KID WITH A BIKE
Dardenne Bersaudara adalah salah dua sineas favorit saya. Ditangan duo maut ini, kisah yang sepertinya sederhana senantiasa menjelma menjadi sebuah tontonan mengasyikkan nan mengesankan. Begitupun dengan The Kid With A Bike ini. Dengan sajian gambar sederhana dan terkesan riil, film ini berhasil menghadirkan beragam emosi yang membuat penonton untuk larut ke dalamnya. Tanpa harus menye-menye, hati kita akan dibuat tergetar melihat apa yang dilakukan dan menimpa sang bocah.
3. DADDY LONGLEGS / GO GET SOME ROSEMARY
Sajian kisah bapak – anak yang menurut saya berbeda dengan film sejenis kebanyakan. Film ini tidak berusaha mengkultuskan sosok bapak. Daddy Longlegs justru berpotensi membangkitkan rasa sebal terhadap tokoh bapak yang diperankan oleh Ronald Bronstein dengan segala kecerobohannya. Tapi, susah bagi saya untuk membenci tokoh yang satu ini. Dia hanyalah sosok bapak biasa yang mencoba menjalankan berbagai peran yang melekat pada dirinya dengan sebaik mungkin. Itulah yang membuat tokoh tersebut terasa begitu nyata. Entah benar atau salah, sang bapak sedang berproses. Ada sebuah transisi perlahan sejak dari awal. Sebuah proses yang masih akan terus berjalan dan tidak ada habisnya.
2. ATTACK THE BLOCK
Bukan sekedar film tentang serbuan alien. Bukan sekedar film hiburan. Film garapan Joe Cornish menawarkan banyak isu yang sangat menarik buat ditelaah. Mulai dari isu social hingga kisah para nabi. Attack The Block dengan budget kecil mampu memberikan tontonan yang mengasyikkan seputar pertarungan para liyan dengan selipan humor serta bahasa slang yang asyik di kuping. Saya sukaaaa film ini dan bakalan sering saya tonton.
1. THE TREE OF LIFE
This is it!!! Yup...inilah film yang bakal saya tonton ketika butuh sendiri dan merenung. Sebuah tontonan yang sangat meditative. Banyak sekali kegelisahan dalam diri saya yang cukup terwakili oleh film ini. Hubungan saya dengan Tuhan, interaksi bapak anak, kehilangan saudara laki – laki dan masih banyak lagi. The Tree of Life akan menjadi semacam kitab visual bagi diri saya. *ampuni hamba ya Allah*
30 FILM MENGESANKAN 2011 PART 1 ( 30 - 16)
Heretic - Review
6 hari yang lalu
1 comments:
dan semua filmnya film bakajan.
gitu ngakunya pecinta film :D
Posting Komentar