HASDUK BERPOLA : BERAGAM ALASAN UNTUK MENONTONNYA

Idris Sardi, nama yang satu ini mungkin banyak belum dikenal generasi muda jaman sekarang. Maklum, sudah lama sekali rasanya Idris Sardi menghiasi lembaran berita. Idris Sardi adalah seorang maestro musik. Patut diketahui, Idris Sardi adalah peraih Piala Citra terbanyak sepanjang penyelenggaraan Festival Film Indonesia, yakni 10 Piala Citra! Sebuah prestasi yang sulit untuk ditandingi. Kini, Sang Maestro kembali ke layar lebar lewat Hasduk Berpola yang diarahkan oleh Harris Nizam. Bukan sebagai penata musik, namun sebagai pemain! Sesuatu yang sangat istimewa mengingat Idris Sardi selama ini dikenal bukan sebagai aktor. Beliau memang pernah main film, tapi itu sudah hampir 40 tahun yang lalu.

Dalam Hasduk Berpola, Idris Sardi berperan sebagai kakek dari Budi (Bangkit Prasetyo) yang berjuang demi bisa menjadi Pramuka terbaik. Perjuangan ini selaras dengan perjuangan sang kakek dahulunya ketika ikut bertempur melawan penjajah. Dari trailer dan posternya, saya membayangkan Hasduk Berpola akan menghadirkan sebuah kisah yang sangat inspiratif, khususnya kaitannya dengan nasionalisme yang erat dengan nilai - nilai perjuangan atau kerja keras. Kalau kamu menyimak trailernya, film ini seakan menjanjikan kisah penuh makna yang tidak disampaikan dengan gaya khotbah yang seringnya malah menjemukan atau menjemukan. Ada selipan aktivitas kepramukaan yang di sajikan lewat angle - angle menarik. 

Satu hal yang menarik perhatian dari trailer Hasduk Berpola adalah kehadiran bintang - bintang cilik asal daerah dengan presentasi akting yang natural. Hal ini penting untuk meyakinkan penonton akan karakter dan kisah yang mereka mainkan. Digaetnya Petra Sihombing, Calvin Jeremy dan Fay Nabila adalah trik cerdas sebagai penyeimbang hadirnya anak - anak daerah tersebut, mengingat ketiga nama tersebut sudah banyak dikenal lewat kiprahnya di dunia seni. Oh, jangan lewatkan juga film hasduk berpola ini karena akan ada Iga Mawarni juga. Nama yang satu ini dikenal sebagai salah satu solois jazz perempuan ternama di Indonesia.

Berikut ini alasan lain untuk menonton film Hasduk Berpola, setelah menyimak trailernya :

• Hasduk Berpola mengambil lokasi Surabaya dan di Bojonegoro. Dua wilayah ini jarang sekali diangkat dalam film Indonesia terkini. Hal ini menjanjikan pemandangan yang berbeda dengan film - film Indonesia yang mengambil lokasi di Ibu Kota.
• Hadi Subiyanto juga ikut berperan dalam Hasduk Berpola ini. Sebelumnya, dia tampil dalam Eat, Pray, Love mendampingi Julia Roberts. Penampilannya dalam film tersebut mendapatkan apresiasi positif dari kritikus luar negeri.
• Buat kamu yang pernah dan masih aktif dalam organisasi Pramuka, maka film ini sayang untuk dilewatkan. Para orang tua bisa bernostalgia dengan menonton film ini, Mereka yang muda belia bisa mempertebal jiwa kepramukaan mereka.
• Buat yang belum pernah terlibat dalam aktivitas kepramukaan, siapa tahu setelah menonton Hasdeuk Berpola ini segera tertarik untuk bergabung dalam organisasi Pramuka. banyak nilai hal positif yang kita dapatkan disana lho, yakni disiplin, kerja keras, kecerdasan, ketrampilan, pertemanan, persaudaraan dan masih banyak lagi.
• Hasduk Berpola merupakan film kedua dari Harris Nizam. Yang pertama adalah Surat Kecil Untuk Tuhan yang berhasil menjadi film Indonesia terlaris di tahun 2011.

 

Perlu diingatkan sekali lagi, alasan - alasan di atas hanyalah berdasarkan dari apa yang disajikan dalam trailer Hasduk berpola. Untuk lebih yakinnya, mari berbondong - bondong ke bioskop mulai 21 maret 2013 nanti. Kalau saya, magnet terbesar dari film ini adalah tampilnya Idris Sardi. Penasaran dengan aktingnya, setelah sekian lama terbuai dengan gesekan biolanya. Dari yang saya baca di sebuah wawancara, Idris Sardi berusaha total demi perannya dalam film ini. Dalam sebuah adegan jatuh di kilang minyak, Idris Sardi minta aksinya tersebut tidak di cut karena terlihat natural. Aslinya, Idris sardi benar - benar jatuh!

Jangan lupa ya, saksikan Hasduk Berpola di bioskop terdekat mulai 21 Maret 2013.