skip to main |
skip to sidebar
Tiga orang pemuda terjebak dalam kereta pengangkut (ski lift) yang berjarak sekian meter dari permukaan tanah, di malam yang gelap di tengah hamparan salju yang tentu saja mempunyai kadar kedinginan yang cukup menusuk tulang. Seakan belum cukup, tempat liburan dimana mereka memutuskan untuk bermain ski di malam hari bakal tutup hingga lima hari kedepan. Untuk memperburuk keadaan, dihadirkan gerombolan serigala yang siap menyambut tubuh manusia yang jatuh terluka. Kalau kamu jadi salah satu dari ketiga pemuda tersebut, apa yang akan kamu lakukan? Menunggu bantuan datang sambil ngobrol tidak jelas atau mencari solusi CERDAS agar terbebas dari berbagai situasi tak mengenakkan tersebut?
Kata cerdas sengaja saya tampilkan dengan huruf besar karena saya dibuat gemas dengan solusi yang dipilih Dan (Kevin Zegers), Joe (Shawn Ashmore) dan Parker (Emma Bell). Solusi kreasi Adam Green untuk ketiga tokoh yang terjebak bisa saya maklumi, mengingat kepanikan yang merasuki ketiganya. Namun, solusi yang tidak cerdas (menurut saya) tersebut membuat Frozen ibarat macan ompong. Tampilan sudah cukup meyakinkan, namun ketika membuka mulutnya, runtuh semua potensi kegarangan. Frozen, bermodalkan ide cerita yang cukup menarik dan berpotensi menghadirkan tontonan penuh ketegangan yang berbeda. Namun, cara – cara yang Adam Green pilih dalam mengeksekusi para tokohnya kurang menarik dan cenderung bodoh sehingga gagal menghadirkan ketegangan bagi saya. Hal ini ditambah dengan penempatan kamera yang kurang bisa menampilkan posisi ketinggian yang cukup meyakinkan. Dalam mata saya kok posisi ski lift-nya tidak tinggi – tinggi amat ya?
Adam Green juga melakukan kecurangan ketika tiba saatnya buat Joe melakukan aksi menyelamatkan diri. Tidak ditampilkannya usaha Joe untuk bebas dari bahaya menurut saya adalah sebuah kecurangan. Dan yang paling menyebalkan ketika menyaksikan film yang maunya menjual ketegangan adalah adanya tokoh yang sibuk nangis, menjerit, mengeluh dan keras kepala. Liat orang beginian kaki rasanya gatal pengen nendang. Ciaaaat....!
Beberapa hal yang ditampilkan juga cukup mengganggu kenikmatan saya ketika menonton Frozen ini. Seperti mulut yang tidak kebal kebul ketika ngomong. Tolong dicerahkan kalau saya salah, setahu saya, kalau didaerah dingin, akan keluar asap ketika kita ngomong. Kebetulan setelah melihat Frozen, saya melihat Centurion yang juga menampilkan scene salju meski tidak dominan. Dalam Centurion, setiap ada yang ngomong, ada keluar asap dari mulutnya. Kesan dinginnya lebih terasa. Dalam Frozen, kebal kebul ini tidak terlihat, jadi kesan dingin menggigit tidak terasa. Belum lagi dengan akting ketiga pemerannya yang dimata saya kurang begitu meyakinkan dalam menampilkan ekpresi kedinginan. Make-up dinginnya juga kurang ok. Terus, bagaimana bisa Joe tidak bisa melihat kulit Parker yang tertinggal di pegangan?
Kalau kamu terjebak situasi yang sama dengan yang dialami Dan, Joe dan Parker, apa yang akan kamu lakukan? Dengan asumsi posisi ski lift yang tidak tinggi – tinggi amat, saya akan mengajak teman – teman saya untuk sejenak melepaskan beberapa kain yang membalut tubuh untuk kemudian dirangkai menjadi semacam tali untuk bisa turun. Paling tidak sampai setengah jam. Setengah jam di hamparan salju dengan busana minim bisa membuat kamu mati? Solusi ini akan mengurangi ketegangan? Tergantung tantangan selanjutnya yang diberikan pada Dan, Joe dan Parker oleh Adam Green. Intinya, Frozen gagal membuat saya menggigil. Tapi, idenya boleh juga. Hmmm...Kayaknya aku terlalu serius nonton film ini ;p
4 comments:
paruh pertama atau mungkin lebih, sangat membosankan. justru daya tarik film ini adalah kebodohan yang dilakukan tokohnya..he..he..
Gara - gara otknya beku kali ya :D
"melepaskan beberapa kain yang membalut tubuh untuk kemudian dirangkai menjadi semacam tali untuk bisa turun"
Haha, ide yang jauuuuh lebih pinter daripada lompat seenaknya dari lift
:D
Tapi aku takut loh om nonton film ini, lebih kearah atmosfernya kali ya, kayak dingin malem ketinggian gitu, terus ngilu2 liat pas kulit parker nempel...
Posting Komentar