skip to main |
skip to sidebar
Karena tuntutan ekonomi, Miloš (Srdan Todorovic) yang dulunya adalah seorang bintang porno paling dahsyat dan kini pensiun setelah berkeluarga, terpaksa menerima tawaran terlibat dalam sebuah produksi film (porno) yang penuh misteri. Keputusan tersebut ternyata membawa Miloš ke dalam lingkaran kekerasan dan kekejaman yang sangat tidak manusiawi. Dengan premis cerita yang sangat sederhana, kita sebagai penonton bakal dihajar dengan rentetan visual yang tanpa basa – basi disajikan dengan frontal dan vulgar. Mengejutkan. Menyesakkan. Memuakkan.
A Serbian Film sebenarnya disajikan oleh Srdan Spasojevic dengan sentuhan teknis yang menjanjikan. Ritme cerita besutan Aleksandar Radivojevic, Srdan Spasojevic dan Marija Stanoševic tersaji dengan apik hingga mampu memancing rasa penasaran penonton. Yang menjadi masalah adalah apakah perlu dengan sajian visual yang sekejam itu agar pesan yang ingin disampaikan bisa terserap oleh audiens? Srdan Spasojevic dengan kejamnya memaksakan sesuatu yang menyakiti rasa kemanusiaan. Srdan Spasojevic mencoba “mempertarungkan” seni dengan pornografi, hingga penonton yang meyaksikan pertempuran tersebut menjadi korban. Ada rasa muak dan marah setelah menonton film ini. Kok bisa-bisanya sih membuat film seperti ini? Saw, Hostel atau Schramm rasanya tak ada apa - apanya bila dibandingkan dengan film ini.
A Serbian Film mungkin dimaksudkan untuk memberikan gambaran simbolik akan kekerasan otoritas di Serbia terhadap mereka yang lemah. Hal ini dikuatkan dengan salah satu scene yang berisi dialog seputar rasa sakit dan rasa akan kehidupan. Kita tidak akan tahu sebuah rasa sampai kita mengalaminya sendiri. Kita dipaksa dengan gambar-gambar mengejutkan untuk berempati. Berhasilkah? Saya pribadi malah sibuk berusaha melupakan imaji tidak manusiawi yang dihadirkan dalam film ini. Saya pikir, ada etika dalam semua hal, termasuk ketika kita menyampaikan kritik, bahkan atas nama kejujuran sekalipun. Idealnya, langkah yang kita pilih bisa diterima oleh banyak pihak dan tidak menimbulkan rasa sakit pihak – pihak tertentu. Langkah yang dipilih oleh Aleksandar Radivojevic, Srdan Spasojevic dan Marija Stanoševic sangatlah hiperbolis, terutama adegan ITU. Saya paham maksud adegan ITU yakni betapa kekerasan sudah sangat tak terkendali hingga mereka yang paling lemah pun menjadi korban. Namun, apakah harus dengan menampilkan adegan ITU?! A Serbian Film mungkin akan lebih nyaman ditonton kalau saja tidak ada adegan ITU. Adegan – adegan kekerasan yang lain mungkin masih bisa diterima rasa, tapi tidak untuk adegan yang ITU. Amat sangat melukai rasa. Hati saya berdarah melihat adegan ITU! *lebay*
Konflik kekerasan itu kalau tidak melahirkan monster ya menghadirkan orang-orang yang lebih bijak dalam menyikapi suatu konflik. Sejarah konflik penuh kekerasan yang panjang di Serbia bisa jadi melahirkan jiwa – jiwa sakit yang siap saling menghancurkan dengan berbagai cara, termasuk cara yang paling tidak manusiawi. Namun, apabila disikapi dengan bijak dan dewasa, sebuah konflik itu bisa menghadirkan sebuah keseimbangan baru yang (diharapkan) lebih baik. Saya rasa, langkah yang dipilih oleh Aleksandar Radivojevic, Srdan Spasojevic dan Marija Stanoševic dalam usaha berdamai dengan sejarah konflik kekerasan di negerinya sangatlah tidak bijaksana. Ibaratnya, ketika mereka mendapat cubitan, mereka membalasnya dengan dengan tempelengan. Pada akhirnya, kekerasan akan menghadirkan kekerasan baru, menular dan terus berputar tanpa akhir.
A Serbian sebenarnya tidak bisa dibilang jelek, malah berpotensi menjadi sebuah film yang bagus dan kritis apabila disampaikan dengan bijak. Dengan pendekatan yang dipilih, pesan – pesan yang ingin disampaikan justru menjadi kabur dan kalah menghantui dibandingkan rentetan adegan-adegan kekerasan yang memperkosa nurani, terutama adegan ITU. Kalau saya bilang JANGAN TONTON FILM INI, pasti malah membangkitkan rasa penasaran. A Serbian adalah sebuah mimpi buruk yang tidak ingin saya ulangi lagi. Sebuah film porno yang sebenarnya. HOROR!!!
16 comments:
abis baca review-nya si mas,
saya malah jadi penasaran pengen nonton filmnya hehe
pengen tw adegan ITU,seperti apa.. :D
Review ketiga (dari bloger Indonesia) yang kubaca tentang film ini. :)
Filenya sudah di tangan sih, cuma belum ada dorangan nonton....
Ommm...baca review ini aku malah ga berani nontonnn!! Takut sama adegan ITU!! >.<
@Thyo Aditya & Rijon : Hei...aku sudah peringatkan kalian lho ;)
@Gabby Hakim : sangat tidak direkomendasikan untuk penonton cewek. Dalam film ini, kaum hawa benar-benar mendapatkan perlakuan yang mengenaskan. Adegan ITU (mungkin) akan sangat traumatis bagi kaum hawa.
ada link donlot gak? :D
Aih, saya urung beli film ini (padahal sudah ada di genggaman). Saya sudah tahu film ini bakalan berisi 'itu' dari trailernya. Film ini juga pernah ditolak sama lab 'pemrosesan film di Jerman karena dikira film porno jenis ...waduh lupa namanya ...pokoknya di filmnya Nicolas Cage 8MM ada disebutkan ... snuff kalo enggak salah. Kalau beli film ini harus disembunyikan selekasnya karena adik saya yang masih dibawah umur sering nonton film-film milik saya yang masih belum pantas di pelototin sama matanya. Kalau dibandingin sama Caligula ? Hehehe
@hakimicture : jauhkan film ini dari jangkauan siapapun ya. caligula mah gak ada apa-apanya. A Serbian Film jauh lebih biadab
butuh pikiran yang terbuka dan cerdas untuk melihat film ini, kalau anda gak terbuka dan cerdas ya berarti gak pernah akan siap nonton film ini dengan adegan ITU nya...
payah nih film, aturan nasib si Srdan Spasojevic dibunuh aja kek sutradaranya Salo, Pier Paolo Passolini, apa coba me"metafora"kan kekerasan di negerinya dengan adegan sadis bin sadistic, pemerkosaan "itu", gak masuk akal... sakit dan payah
W baru td malam abis liat pilm nee, sampe adegan orang hamil trus bayi nya di keluarkan langsung w matiin dan w delete dari hp bb ane.....w nggk tahan liat pilm2 ginian..... Klo saran w nee pilm btul2 biadabbb, sangat tidak layak untuk di tonton.....danger banget untuk psikis kita....
A Serbian adalah sebuah mimpi buruk yang tidak ingin saya ulangi lagi.
weh, saya malahan nonton 3 kali film ini. Nggak bosan2, kecuali adegan ITU yang emang sangat tidak manusiawi. Dari semua adegan ITU, satu adegan yang ITU yang bikin gue bilang "Parah nih sutradara"
btw makasih yah udah ngasih film ini ke Awya, akhienya bisa nonton adegan itu.
@sigilahoror : dasar gila horor!!!
jadi penasaran pengen nonton nih :D
Gw cewek min . Gw liat gimana cara ngelupain film ini min :''
Film ini bukan menceritakan tentang penyimpangan seksual tapi Sakid ke-Jiwa-an yang dilampiaskan lewat seksual ..dan Adegan Gila itu bahkan ga pernah terlintas dikepala Iblis sekalipun ...
Posting Komentar