skip to main |
skip to sidebar
Ketika di layar menampilkan gambar seorang cewek yang berjalan di hamparan ilalang nan hijau dan segar kemudian muncul tulisan RHEA, saya pikir itu adalah nama PH yang ikut berperan menghasilkan film Cargo ini. Namun ternyata, RHEA adalah nama sebuah planet impian dimana manusia bisa bermigrasi setelah bumi dinyatakan tidak layak ditinggali lagi. Sayangnya, untuk tinggal di RHEA dibutuhkan dana yang besar. Demi hidup yang lebih baik dan berkumpul dengan saudara perempuannya yang telah terlebih dahulu mencapai RHEA, Laura (Anna-Katharina Schwabroh) melamar sebagai awak pesawat kargo bersama beberapa orang lainnya. Dalam perjalanannya, hadir masalah yang selain memakan korban, juga mengarahkan mereka pada kebenaran yang mengejutkan.
Well….tidak sepenuhnya mengejutkan sebenarnya kalau kita sebelumnya pernah menyaksikan Moon yang dibintangi oleh Sam Rockwell (yeahhh…!). Sulit untuk tidak menyeret kenangan saya kepada Moon saat menyaksikan Cargo ini. Keduanya sama – sama menghadirkan visualisasi minimalis di pesawat luar angkasa. Keduanya juga menghadirkan sebuah kisah penuh rekayasa yang pantas untuk dikuak dan dihentikan, meski dengan ending yang (sedikit) berbeda. Karena sebelumnya sudah melihat Moon dan dibuat terkesan, impresi saya terhadap Cargo menjadi biasa-biasa saja, mengingat Moon mempunyai kelebihan dari memikatnya penampilan Sam Rockwell yang mendominasi layar hampir sepanjang durasi. Dalam Cargo, (sialnya) Anna-Katharina Schwabroh dengan penampilan yang tidak istimewa harus berbagi layar dengan pemain yang lain. Hal ini makin disayangkan dengan karakterisasi yang kurang diolah lebih dalam.
Lantas dengan tensi ketegangan yang juga biasa – biasa saja, apa yang membuat Cargo pantas untuk dikenang? Film arahan Ivan Engler ini pada akhirnya akan dikenang sebagai film science fiction pertama dari negara Swiss. Kenapa? Tidak semua negara di dunia ini yang mampu menghasilkan sebuah film science fiction yang cukup layak untuk ditonton, mengingat dibutuhkannya dana yang tidak sedikit. Namun, Swiss mampu membuktikannya dengan Cargo yang hanya menghabiskan dana sekitar $2 juta dolar dalam pembuatannya. Bukan jumlah yang besar untuk tolok ukur Hollywood. Namun, lihatlah apa yang tersaji di layar. Kesan kalau film ini dihasilkan dengan budget yang tidak besar tidak nampak sama sekali. Selain terlihat canggih, kita juga akan dimanjakan dengan sajian visual yang sedap dan nyaman di mata.
Tapi oh tetapi...berbicara masalah budget, lagi – lagi saya harus membandingkan Cargo dengan Moon. Mengapa? Karena Moon juga bukan film dengan budget besar. Cukup $5 juta dolar saja. Kalau saja saya belum menyaksikan Moon, Cargo akan meninggalkan kesan yang lebih pada saya. Cargo tidak akan dikenang sekedar film science fiction pertama dari Swiss. Secara keseluruhan, Cargo mungkin bukanlah film yang istimewa, namun hasil kerja keras kreator Cargo selama 8 tahun (Ivan Engler sempat kehilangan bobot 10 kg akibat stress) ini tidaklah patut untuk diacuhkan.
0 comments:
Posting Komentar