Siapa sih yang ingin menjadi tumbuh dewasa. Segala sesuatu ditanggung sendiri, diatasi dan dihadapi sendiri dengan kebijaksanaan dalam memilih alternatif - alternatif yang ada. Dan itu susah lho. Apalagi ketika sebelumnya kita memasuki fase penuh senang - senag riang gembira hahaha hihihi. Dalam sebuah iklan saja digambarkan betapa menjadi dewasa itu begitu ribet dan rumit. Peter Pan pun enggan menjadi dewasa dan sibuk bermain - main di Neverland. Menjadi dewasa berarti harus siap menanggung konsekuensi atas aksi dan pilihan yang kita ambil. Sering kita dengar orang berpendapat kalau perempuan itu lebih cepat menjadi dewasa dibandingkan lelaki? Benarkah demikian. Film arahan Martin Lund ini tampaknya mengamini opini tersebut.
Di usianya yang berada di pertengahan 30-an, Henrik (Henrik Rafaelsen) sebenarnya bisa dikatakan mempunyai kehidupan yang mapan. Sudah bekerja dan berumah tanggah, bahkan sedang menunggu hadirnya momongan yang pertama. Ke tempat pekerjaan, Henrik menaiki mobil pribadi, walaupun bukanlah keluaran terbaru. Dilihat dari rumah yang ditempati bersama istrinya, Tone (Janne Heltberg), bisa disimpulkan kalau pekerjaan Henrik memberikan umpan balik yang lumayan mencukupi. Indikator - indikator tersebut apakah lantas menjamin Henrik masuk ke dalam kategori pria dewasa?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita akan disuguhi rentetan aksi dari Henrik sepanjang durasi yang akan menggiring persepsi penonton untuk kemudian menyimpulkan sendiri. Rentetan aksi Henrik tersebut lumayan berhasil memancing senyum. Beberapa aksinya lumayan mengejutkan, namun tidak disuguhkan dengan berlebihan. Dengan durasi yang cukup singkat, sekitar 75 menit saja, film ini mengalir lancar dan tidak terasa melelahkan. Dikemas dengan bersahaja, film ini mampu dengan mudah membuat saya untuk terhubung dengan karakter Henrik. Apalagi dengan penampilan dari Henrik Rafaelsen yang natural. Kalau kamu suka dengan Knocked Up, ada kemungkinan suka juga dengan film ini. Kalaupun bukan penikmat film Judd Apatow tersebut, The Almost Man sayang untuk dilewatkan.
0 comments:
Posting Komentar