Mendengarkan lagu/musik terkadang bukan sekedar demi mendengar kemerduan suara pelantunnya atau menggoyangkan badan bersama rancaknya irama. Lagu/musik, terkadang mampu mewakili perasaan kita. Membuat hidup kita terasa lebih kelam atau sebaliknya, cerah bergairah. Ada lagu/musik yang membuat kita terhubung dengan apa yang disampaikan oleh deretan lirik beserta susunan nada yang tak jarang seakan bernyawa, memeluk atau menghantam kita. 2 tahun setelah tragedi yang menimpa anaknya, Sam (Billy Crudup), yang hidup kacau dalam pelarian didatangi oleh mantan istrinya, Emily (Felicity Huffman) yang menghantarkan barang - barang peninggalan anak mereka.
Diantara barang - barang yang ditinggalkan mendiang anaknya tersebut, terselip karya musik yang menggugah Sam untuk memainkannya. Bisa kita lihat, gairah bermusik dari anaknya mengalir dari Sam. Tak disangka, pilihan untuk kembali bermusik membuatnya bersinggungan dengan Quentin (Anton Yelchin), anak muda yang mempunyai gairah akan musik. Mengingatkan pada anaknya. Tak butuh lama terjalin hubungan yang harmonis diantara keduanya. Ibaratnya, mereka adalah pasangan duet yang saling melengkapi. Sampai akhirnya, sebuah kebenaran mengemuka dan mengacaukan keharmonisan hubungan Sam dengan orang - orang baru yang dekat dengannya, terutama Quentin. Jadi...dapatkah musik menyelamatkan hidup seseorang untuk bisa mulai hidup lagi?
Saya tidak menyangka, karya awal William H Macy ini begitu enak dan nyaman dinikmati. Berpotensi dramatis, namun tidak disajikan secara cengeng. Bagaimana tidak daramatis, orang tua idealnya tidak menguburkan anaknya kan? Dinamika ceritanya mengalir lancar yang ditopang oleh penampilan para pemerannya yang bagus. Saya terkesan dengan kenyataan Anton Yelchin dan Billy Crudup mempunyai suara yang lebih dari cukup untuk bernyanyi. Lagu - lagunya enak. Dan inilah salah satu senjata dari film ini seperti halnya film Begin Again-nya John Carney. Penampilan sekilah Selena Gomez bolehlah sebagai bonus.
0 comments:
Posting Komentar