ADORE / TWO MOTHERS




Sampai sebatas mana sih persahabatan itu? Persahabatan antara Lil (Naomi Watts) dan Roz (Robin Wright) tampaknya tidak mempunyai batas hingga masing – masing (terlihat) rela ketika terjadi persenggamaan silang dengan anak masing - masing. Tak ada letupan besar yang terjadi diantara keduanya. Bahkan, keteganganpun kayaknya enggan menjadi jeda demi wujud eratnya persahabatan mereka. Konflik yang cukup berarti muncul ketika 2 brondong bertampang rupawan dan berbodi yahud, Harold (Ben Mendelsohn) dan Ian (Xamier Samuel), mulai mengenal wanita di luar bunda – bunda mereka.
Bisakah kamu membayangkan dirimu bersenggama dengan ibu sahabat kamu? Hmm…kalau ada ibu berwujud seperti Naomi Watts dan Robin Wright yang seakan tidak mengalami degradasi fisik dalam kurun waktu lebih dari 5 tahun serta mempunyai pola pikir terbuka, saya bisa membayangkan persenggamaan tersebut menimpa diri saya. Apakah kamu rela sahabat kamu meniduri ibu kamu, atau kamu rela meniduri ibu dari sahabat kamu?  Lain lagi nih jawaban dengan pertanyaan ini. Silakan dibilang konservatif, tapi saya percaya, ada batas dalam sesuatu hal yang tidak bisa dilanggar. Jadi, SAYA TIDAK RELA.




Sikap konservatif saya tersebut yang menyebabkan saya tidak menyukai film ini. Adore melakukan kecurangan dengan menghadirkan pemain – pemain dengan tampilan ragawi yang jauh dari mengecewakan. Coba yaaa…yang main bukan mereka. Akankah terjadi persenggamaan itu? Saya ogah menyebutnya sebagai percintaan, karena yang terpampang di layar itu menurut saya lebih merupakan perwujudan dari nafsu. Tidak terpancar aura cinta yang kuat diantara mereka di mata saya.
Saya sebal dengan film ini karena didominasi 4 orang egois yang sibuk berasyik masyuk sendiri. Orang – orang yang menurutkan hawa nafsu tanpa memikirkan nasib orang – orang yang mereka lukai, terutama ketika sudah ada anak yang hadir. Film arahan Anne Fountaine ini tampaknya memang enggan menyoroti hal tersebut. Fokusnya mungkin memang lebih ke gambaran persahabatan yang tanpa batas. Dan jangan coba bawa – bawa moral yah.
Menyaksikan polah tingkah 4 orang itu membuat saya pengen menggaruk kelamin mereka dengan parutan kelapa. Dan dari image yang hadir di penghujung film, yang menurut saya gambaran cerdas akan ego mereka, saya berharap “pulau kecil” itu akan terbalik dan hadir hiu yang akan mencabik – cabik 4 karakter egois itu. Amin. Bye.



0 comments:

 

BLOG LIST

BLOG LIST

BLOG LIST