SOME LIKE IT HOT


Ternyata situasi mendesak mampu mendorong seseorang untuk melakukan hal – hal luar biasa yang kadang melampaui batas kewajaran. Di tengah himpitan keuangan dan juga ancaman keselamatan dari Spats (George Raft) yang seorang gangster kejam, duo Joe dan Jerry (Tony Curtis dan Jack Lemmon) nekat bergabung dengan kumpulan pemusik cewek dan menuju Florida. Di situ mereka berkenalan dengan Kane Kowalczyk (Marilyn Monroe) yang cantik namun mempunyai pola pikir yang tidak rumit. Bahkan cenderung bodoh. Penyamaran duo kocak tersebut menyeret keduanya ke dalam jalinan konflik yang ribet namun menghadirkan kelucuan bagi penonton. Billy Wilder mengemas Some Like It Hot dengan selipan dialog dan adegan komikal yang mengocok perut. Untungnya Some Like It Hot tidak jatuh pada komedi kasar yang memuakkan macam White Chicks.
Some Like It Hot menjadi pengalaman pertama saya menyaksikan penampilan Marilyn Monroe. Saya harus mengamini kalau secara fisik, dirinya memang sangatlah menggiurkan, jadi paham mengapa sosoknya sangatlah sensasional. Karena baru pertama kali, saya belum bisa berkomentar tentang kualitas aktingnya. Tapi, jujur, penampilannya di dalam film ini sangatlah lucu dan menggemaskan. Dengan karakterisasi yang jauh dari sempurna, justru perannya sangatlah mudah memikat hati. Para cewek mungkin saja kurang menyukai karakter yang harus dia perankan dan menganggapnya sebagai sebuah penghinaan, namun kenyataannya di luar sana masih banyak kan tipe cewek cantik nan bahenol dengan pola pikir yang tidak rumit. Paling tidak, Kane Kowalczyk mempunyai keunggulan dengan dibekali kemampuan di bidang seni. Kalaupun dia memanfaatkan pesona fisiknya dan berhasil, itu bukanlah suatu kebodohan mengingat dia pintar memanfaatkan aset dalam dirinya hehehehe.



Tanpa bermaksud menyingkirkan pesona Marilyn Monroe, penampilan Jack Lemmon lah yang paling juara. Dibandingkan dengan Tony Curtis, Jack Lemmon terasa lebih menyatu dengan perannya. Mungkin hal ini disebabkan dia tidak harus bergonta – ganti penyamaran layaknya peran yang dimainkan oleh Tony Curtis. Polah tingkah Jerry/Geraldine/Daphne yang kadang tidak menyadari totalitas penyamarannya membuat saya tidak berhenti tertawa. Berkat totalitasnya, wajar kalau Jack Lemmon diganjar nominasi Oscar pada saat itu. Dan sebagai sosok yang sering mendapatkan sial, Jack Lemmon justru bisa lebih mudah memikat simpati penonton ketimbang Tony Curtis yang lebih superior. Jerry/Geraldine/Daphne yang diperankan oleh Jack Lemmon tersebut mengingatkan saya pada Bagio yang sering mendapatkan sial ketika pentas bersama Kirun. Atau Dono yang bila dibandingkan dengan Kasino dan Indro seringkali bernasib tidak mujur, namun justru menjadi pemicu tawa yang paling ampuh.


Selain menghadirkan kelucuan, Some Like It Hot ditutup dengan sesuatu yang mengejutkan saya. Saya bukannya homophobia, namun keberanian sang kreator menyisipkan homoseksualitas cukup membuat saya takjub mengingat persoalan tersebut belumlah diterima dengan terbuka di tahun 1959. Penutup dari Some Like It Hot itu menurut saya menunjukkan kepintaran Holly dalam menebarkan nilai – nilai yang mereka yakini dengan cara yang sangat halus dan perlahan, hingga tak terasa tertanam di alam bawah sadar. Sebuah proses insepsi yang sangat efektif. Bukti, kalau film merupakan sarana mampu sebagai media propaganda.

2 comments:

Rijon mengatakan...

Ini komedi favoritku dari Billy Wilder. Kalau dari semua filmnya, paling suka Sunset Boulevard.

Udah liat The Apartement dan Irma la Douce, Om? Itu juga ok kok (komedi semua, dan bikinan Billy Wilder semua). Yang maen Shirley MacLaine pas masih muda.

Soeby mengatakan...

Aku suka Sunset Boulevard! Keren karakterisasinya ya. Kalo 2 film lainnya,aku belum liat.

 

BLOG LIST

BLOG LIST

BLOG LIST