skip to main |
skip to sidebar
Meski dulu sudah pernah menyaksikan film ini, namun ketika ditayangkan lagi untuk sekian kalinya di layar kaca, saya menyempatkan diri untuk menonton lagi film ini. Setelah sukses dengan Shaolin Soccer yang sangat menghibur, kali ini Stephen Chow menggarap sebuah film anak – anak. Dengan jeli, Stephen Chow menghadirkan satu sosok menggemaskan yang pastinya disukai oleh anak – anak. Meski diluar harapan kita akan kekuatan makhluk asing yang selama ini digambarkan begitu canggih dan hebatnya di film – film produksi Holly, CJ7 masih dibekali kekuatan besar yang menjadi penyelamat bagi Dicky (Xu Jiao) yang hidup merana dan serba kekurangan dengan ayahnya, Chow Ti (Stephen Chow). Meski sangat miskin, Chow selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi anaknya, tidak hanya sebatas materi namun juga nilai – nilai yang meninggikan martabat. Kita boleh miskin, namun hati dan otak haruslah kaya. Itulah pesan yang terus Chow tanamkan pada Dicky.
Tapi kan tidak mudah bagi seorang anak kecil dari keluarga miskin yang dikondisikan menuntut ilmu di sekolah yang dipenuhi oleh anak – anak yang berkecukupan secara materi. Tidak mengherankan kalau Dicky mempunyai harapan yang lebih setelah dipertemukan dengan CJ7. Dari perlakuan Dicky terhadap CJ7 inilah Stephen Chow berusaha berdongeng sekaligus menanamkan nilai – nilai positif. Stephen Chow menyinggung soal pertemanan, dimana dalam pandangannya idealnya, pertemanan itu harusnya saling dukung dan bukannya memanfaatkan kelebihan maupun kekurangannya. Intinya, saling menghargai satu sama lain. Stephen Chow juga berpesan untuk menggunakan cara – cara positif ketika ingin mencapai sebuah keinginan dan jangan terlalu tergantung dengan kemampuan atau bantuan orang lain.
Lewat CJ7, Stephen Chow dimata saya memang cukup bawel dalam menyampaikan wejangannya hingga dibandingkan Shaolin Soccer, film ini kalah dalam misi menghadirkan hiburan. Sudah begitu, terus terang saya sangsi pesan – pesan tersebut dapat diserap dengan baik oleh penonton belia. Eksekusi kisah yang dihadirkan yang dongeng banget bagi saya, bisa jadi membuat mereka melupakan nilai – nilai yang disampaikan sebelumnya. Beberapa adegan kekerasan meski dikemas komikal terasa tidak nyaman dilihat, bahkan oleh saya yang notabene tidak lagi belia (yaiyalaaaaaah…). Takutnya malah memberikan inspirasi yang kurang bagus buat anak – anak kalau tak ada pendampingan ketika menyaksikan film ini. Yang menyenangkan dari CJ7 adalah hubungan ayah anak yang saling menyayangi. Duo Stephen Chow dan Xu Jiao mampu menghadirkan hubungan ayah anak yang sangat meyakinkan. Dan saya yakin, Stephen Chow niat banget jualan merchandise CJ7 ya hihihihi….
0 comments:
Posting Komentar