WATERBOYS, SWING GIRLS & 10 PROMISES TO MY DOG

WATERTBOYS & SWING GIRLS
Secara kebetulan saya berturut – turut menyaksikan dua film Jepang yang mempunyai banyak kesamaan, hanya beda kemasan, yakni Waterboys dan Swing Girls. Dua film tersebut ternyata dihasilkan oleh sutradara yang sama, Shinobu Yaguchi. Inti ceritanya juga hampir sama, yakni seputar perjuangan sekumpulan anak muda yang terpinggirkan namun dengan semangat dan kreativitas masing – masing, berjuang dan bersatu membuktikan kemampuan mereka. Bedanya, kalau Waterboys menyoroti dunia cowok yang melakukan aksi renang ritmik/renang indah, Swing Girls menghadirkan kisah sekumpulan cewek yang membentuk band beraliran swing. Dengan semangat yang sama, Waterboys sedikit berbeda dengan dimasukkannya isu seputar orientasi seksual.


Persamaan antara Waterboys dan Swing Girls dikuatkan dengan hadirnya Naoto Takenaka dalam dua film tersebut dengan peran yang identik. Belum cukup, dalam Japan Academy Prize, dua film tersebut berhasil menyabet penghargaan Best Newcomer. Saya cukup menikmati dua film tersebut, bahkan Waterboys masih membuat saya terpikat walau sudah menyaksikannya sekitar sembilan tahun yang lalu. Swing Girls membuat saya terbahak – bahak dengan aksi kocak para cewek. Bagian paling lucu adalah ketika mereka bertemu babi hutan. Sangat lucu.



10 PROMISES TO MY DOG / INU TO WATASHI NO 10 NO YAKUSOKU
Film ini mengingatkan saya pada Hachiko yang saya tonton 1 tahun yang lalu dan sukses membuat saya menangis guling – guling di 30 menit terakhir. Sama seperti Hachiko, 10 Promises to My Dog mengisahkan seputar loyalitas, hanya saja kali ini tidak sebatas loyalitas anjing terhadap tuannya, namun juga sebaliknya. Sayangnya, kenikmatan saya ketika menonton film ini sedikit terganggu dengan panjangnya durasi yang membuat saya sedikit bosan. Beberapa adegan sebenarnya bisa tidak dihadirkan demi memangkas durasi. Akibatnya, ketika momen paling menyentuh dihadirkan, hati saya sudah terlalu tebal untuk tersentuh dan gagal mengulang prestasi yang ditorehkan oleh Hachiko. Tapi filmnya tetap menyentuh kok, di mata saya masih muncul genangan air mata *lebay*