ALL ABOUT STEVE


Jujur ya, saya menonton film ini gara-gara penasaran dengan banyaknya cacian yang dialamatkan pada film ini terutama pada penampilan Sandra Bullock yang membuahkan predikat Aktris Terburuk dalam Razzie Award. Apa memang All About Steve seburuk itu? Berbekal ekspektasi yang sangat rendah, saya mendapatkan balasan yang setimpal yakni berupa tontonan yang cukup menghibur. Hal ini berbanding terbalik dengan ketika saya menyaksikan sebuah film dengan pengharapan yang cukup tinggi akibat antusiasme public terhadap sebuah film. Menyaksikan Twillight misalnya. Pada waktu menyaksikan film tersebut, saya bermodalkan ekspektasi yang cukup tinggi mengingat gempitanya sambutan yang diarahkan pada film ini. Begitu ada kesempatan menyaksikan Twillight, bukannya dibuat terhibur saya justru dibuat gondok dengan sajian kisah cinta terlarang yang over dramatis dan cenderung membosankan.
Hmmm…paling asyik memang menonton film itu dengan bermodalkan ekspektasi seminim mungkin, seperti waktu menonton All About Steve ini. Saya mengamini dengan suara keras dan lantang kalau penampilan Sandra Bullock dalam film ini memang tidak bagus. Sepatu boot merah menyala dan tatanan rambut yang mirip sapu terlihat makin aneh dengan karakterisasi konyol nan bodoh. Sangat mengganggu. Saya juga sadar sepenuhnya kalau naskah olahan Kim Barker seolah kehilangan arah dan kurang focus. Namun, secara keseluruhan saya cukup betah menyaksikan kisah yang digulirkan. Bahkan dibuat tertawa (kecil) oleh beberapa adegan. Mungkin karena saya sedang butuh tayangan yang tidak membebani pikiran, maka All About Steve bisa meluncur mulus di jalur rasa dan pikiran saya. Kesadaran akan kualitas sebuah film, ternyata cukup berpengaruh terhadap kenikmatan menonton film tersebut.


Setelah menyaksikan All About Steve, saya menyaksikan When in Rome. Hasilnya? Film ini terasa lebih membosankan dibandingkan All About Steve. When in Rome bermodalkan pakem rom com yang sudah bisa ditebak akan seperti apa endingnya. Sebenarnya masih bisa dinikmati kalau saja chemistry dua bintang utamanya bisa terlihat meyakinkan. All About Steve, meski menghadirkan chemistry yang juga kendor dor dor dor, terasa lebih memikat berkat jalinan ceritanya yang tidak mudah ditebak mau dibawa kemana. Entah ini kelebihan atau justru kekurangan hehehe. Saya suka dengan ending yang ditawarkan di All About Steve, meski eksekusi tersebut bisa saja dinilai sebagai sebuah kebingungan. Ini film maunya menawarkan kisah cinta romantis atau kisah seputar pencarian jati diri sih.
All About Steve bagi saya selain lebih menghibur dibandingkan When in Rome juga lebih mencerdaskan. Mengapa? Karena kita bisa sedikit lebih tahu seputar Teka-teki silang, menambah perbendaharan kosa kata dan juga beberapa pengetahuan baru. All About Steve mungkin bukanlah film yang bagus, namun berhasil menghibur saya. Kadang, saya rasa itu sudah cukup. Dan meski Sandra Bullock terlihat aneh dan konyol, susah untuk membenci dirinya. Lower your expectations.

8 comments:

Rasyidharry mengatakan...

Emang agak garing tapi gak buruk2 banget nih film
Jelekan Leap Year menurutku sih

Budi Cahyono mengatakan...

Entah kenapa kalo soal Drama, harus ada mood yang baik saat mau menontonnya kecuali film itu diperan utamai oleh bintang favorit, All ABout Steve pun belum saya tonton. Jadi membaca review ini saja rasanya sudah cukup bagi saya :)

Oh ya sekedar info, Blog SindicuterTV sudah pensiun n pindah alamat di www.budisukafilm.com ya kalo bisa linknya diganti ya Om :)

Budi Cahyono mengatakan...

Maap ralat, maksud saya di www.budisukafilm.blogspot.com

curhatsinema mengatakan...

@Movfreak : Leap Year gak ok yah? Belum nonton nih

@budi : ni film asyiknya ditonton pas longgar waktu dan pikiran saja hehehe...

Rijon mengatakan...

Yah memang gak bagus-bagus amat sih. Tapi, aku malah lebih suka ini daripada "Love Guru"-nya Jessica Alba.

Rasyidharry mengatakan...

Menurutku Leap Year dari chemistry pemainnya deh

Si Tukang Review mengatakan...

All About Steve notabene lumayan bagus buatku. Kalau suruh milih The Hangover sama ini gw masih milih ini kayanya.

Karakter Sandra Bullocknya juga ga semenyebalkan yang disebut sama orang-orang menurutku. She's weird, but kind. =P

Anonim mengatakan...

Filmnya lumayan juga, ga kayak yg dibilang kritikus,,,,,

Dan anda benar, ekspatasi tinggi saat nonton Twilight sukses membuat tertidur di bangku bioskop !!

Last Airbender saya jadiin pemenang dalam semua kategori Razzzie *dongkol dan kabur sebelum kena timpuk produsernya*

 

BLOG LIST

BLOG LIST

BLOG LIST