DHOBI GHAT (MUMBAI DIARIES)

Dengan alasan perut, Munna (Prateik Babbar) pergi merantau ke Mumbai. Di tengah usahanya mewujudkan mimpi menjadi seorang actor, Munna mencoba bertahan sebagai pemburu tikus di malam hari dan tukang cuci di siang hari. Profesi yang disebut terakhir mempertemukan dirinya dengan Arun (Aamir Khan), seorang pelukis yang senang menyendiri. Di tempat barunya, Arun menyibukkan diri dengan menonton sebuah rekaman yang tertinggal dari penghuni sebelumnya, Yasmin (Kriti Malhotra). Paska menggelar pameran karya lukisnya, Arun terlibat one night stand dengan cewek bernama Shai (Monica Dogra). Cewek yang hobi fotografi ini nyatanya juga salah satu pelanggan dari Munna. Pada perkembangannya, terjalin hubungan saling menguntungkan antara Shai dengan Munna. Lewat Munna-lah, Shai dan kita diajak untuk mengenal sudut – sudut kumuh dari Mumbai, salah satunya adalah tempat yang dikenal sebagai tempat cuci terbuka terbesar di dunia, Dhobi Ghat.

Keberadaan dhobi ghat di Mumbai terasa kontekstual dengan interaksi, baik langsung, maupun tidak langsung, 4 karakter dalam Dhobi Ghat ini. Persinggungan antar kelas jelas terasa dalam ruang tersebut. Dalam pendekatan Kiran Rao (istri Aamir Khan diluar layar), Mumbai tidak hanya sebatas latar namun juga sebagai pelakon. Kondisi yang ada turut berperan dalam menaik turunkan hubungan antar tokoh. Di dhobi ghat, dalam lingkungan yang tidak bisa dibilang bersih dan higienis, kain-kain dari hotel dan rumah sakit serta dari keluarga menengah ke atas mengalami pembersihan dari para pekerja yang kebanyakan hidup di bawah garis kemiskinan. Gambaran tempat tinggal para penggiat dhobi ghat menjadi terasa ironis ketika kita disuguhi gambar tempat mereka tinggal.

Dari beberapa tokoh di atas, karakter dari Munna terlihat paling menarik bagi saya. Di satu sisi dia bergulat di lingkungan yang kotor, namun di sisi lain dia mempunyai mimpi merengkuh nikmatnya dunia gemerlap. Hal tersebut mengakibatkan dia menjalani hidupnya dengan dua kepribadian yang saling betolak belakang. Ketika keluar dari lingkungannya, tidak terlihat sama sekali kalau Munna tinggal di sebuah lingkungan yang menyedihkan. Kehadiran Shai yang diam – diam memikat hatinya, membangkitkan kegalauan pada diri Munna, apalagi dengan kenyataan kalau Shai lebih tertarik kepada Arun. Dengan filmografi yang belum begitu banyak, Prateik Babbar menghadirkan sebuah pameran acting yang cukup memikat. Paling ska dengan ekspresi pas di dalam bioskop bersama Shai. Kena banget tuh.

Selain dukungan acting yang cukup solid, jalinan cerita yang diluar pakem film Bollywood kebanyakan menjadi salah satu keunggulan film ini yang juga ditopang dengan pengoptimalan kamera dalam menangkap sudut-sudut Mumbai yang mungkin masih jarang diangkat oleh sineas Bolly. Dhobi Ghat sedikit mengingatkan saya pada Slumdog Millionaire yang juga menyingkap nasib kaum miskin di Mumbai. Sedikit tambahan, Sama – sama melibatkan Aamir Khan mengulik salah satu kota di India, Delhi Belly pantas juga ditonton dan dijamin memberikan hiburan tersendiri. Delhi Belly menghadirkan keponakan dari Aamir Khan, yakni Imran Khan. Pokoknya, kalau ada film Bolly yang dibintangi dua orang ini, pantas buat ditonton.

0 comments:

 

BLOG LIST

BLOG LIST

BLOG LIST