A GOOD OLD FASHIONED ORGY

Pernahkah kamu berpikiran untuk menyelenggarakan sebuah orgy party bersama teman – teman kamu untuk merayakan sesuatu? Orgy party disini tidak dilakukan bersama teman – teman kita yang sesama jenis kelamin dengan menghadirkan gerombolan berbayar dari jenis kelamin yang berseberangan, tapi dilakukan bersama-sama teman-teman terdekat yang berbeda jenis kelamin. Orgy party bersama teman cowok/cewek kita? Hmmm…kok rasanya gimanaaa gitu. Unsur seks kan seringkali kita hindari dilibatkan dalam hubungan pertemanan. Namun tidak bagi Eric (Jason Sudeikis) yang dikompori Mike (Tyler Labine) merencanakan sebuah orgy party dalam rangka memanfaatkan rumah ayah Eric, sebelum rumah tersebut laku dijual. Dan hari pelaksaan pun ditetapkan, yakni bertepatan pada Hari Buruh. Selang waktu yang masih cukup lama, membuat keduanya melakukan aksi-aksi jahil supaya rumah tidak terjual sebelum Hari Buruh. Ide gila Eric dan Mike awalnya ditentang oleh teman-temannya, namun seiring berjalannya waktu, beberapa peristiwa membuat teman – teman Eric dan Mike berputar haluan dan siap mensukseskan ide mesum tersebut. Orgy party on Labor Day! Akankah orgy party tersebut benar-benar bisa terlaksana?

A Good Old Fashioned Orgy mempunyai ide cerita yang berpotensi menghadirkan sebuah tontonan gila-gilaan yang bisa saja melebihi The Hangover (perhatikan gambar diatas!). Orgy party gitu!!! Namun yang terlihat di layar adalah sebuah tontonan yang tidak bisa dibilang lucu. Duo Jason Sudeikis dan Tyler Labine terlihat terlalu berusaha untuk tampil lucu, terutama Tyler Labine. Namun yang timbul justru rasa kesal ketika melihat polah tingkah mereka. Tyler Labine yang sebelumnya terlihat lucu di Tucker & Dale Vs. Evil, dalam film arahan Alex Gregory dan Peter Huyck seakan menjelma menjadi Jack Black wannabe yang makin lama makin memuakkan. Ketika naskahnya terlalu sibuk menyoroti persiapan “event besar”, orgy partynya sendiri justru kurang mendapatkan porsi yang lebih. Padahal, dari orgy party itu dijamin ada banyak momen yang bisa digali kelucuannya. Intinya, A Good Old Fashioned Orgy ini tidak lucu, apalagi saru. Jangan harap film ini akan hadirkan “atraksi-atraksi” heboh nan panas. Mungkinkah kegaringan film ini disebabkan tingginya khayalan saya akan orgy party? -____-“

Ngomong – ngomong soal orgy party, aksi yang satu ini pastinya erat berkaitan dengan semangat kebebasan. Mungkin ini yang ingin disampaikan oleh creator film ini. Kalau merujuk pada film Dead Poet Society, Orgy party dalam film ini seakan merupakan manifestasi dari semangat “seize the day”. Selagi ada kesempatan, biarkan kehendak bebas untuk merengkuhnya. Hidup Cuma sekali, pengalaman dibanyakin. Yang penting no hard feeling lah ya dan bukan sebagai ajang pelarian saja. Mau dilakonin monggo, jijik ya monggo. Tidak bermoral? Tidak bisa dong kita menjudge pelaku orgy party termasuk yang demikian. Serahkan saja pada hati dan Tuhanmu hehehehe….Kalau saya sih ogah orgy party sama temen-temen dekat. AWKWARD. Orang Amerika saja kayaknya belum bisa menerima ide ini yang terlihat dari minimnya dolar yang direngkuh oleh film ini.

0 comments:

 

BLOG LIST

BLOG LIST

BLOG LIST