FRUITVALE STATION

Hari pertama di tahun 2009, Oscar Grant menjadi korban aparat keamanan. Dia tewas tanpa mendapatkan keadilan yang setimpal sebelumnya. Kejadian tersebut memicu kemarahan banyak pihak karena tersebar bukti – bukti kalau aparat keamanan yang harusnya melindungi justru menjadi ancaman keamanan. Kisah Oscar Grant ini diangkat ke layar lebar oleh debutan Ryan Coogler dan sukses mendapatkan apresiasi positif. Kisah Oscar Grant tersebut membuktikan kalau keadilan masih harus diperjuangkan, bahkan di Negara sebesar Amerika Serikat sekalipun.

Fruitvale Station mengangkat kisah hari – hari terakhir dari Oscar Grant yang diperankan dengan simpatik oleh Michael B. Jordan. Oscar Grant bukanlah sosok yang sempurnya. Di masa lampau, dia melakukan kesalahan yang membuat runtuhnya kepercayaan dari orang – orang terdekatnya. Pun demikian, Oscar Grant digambarkan merupakan sosok yang siap tobat, hangat dan disayangi banyak orang. Ketika end credit bergulir, penggambaran ini membuat film ini terkesan sebagai sebuah ode buat sang tokoh.

Dengan durasi yang singkat, saya terkesan dengan bagaimana Ryan Coogler mempresentasikan sosok Oscar Grant ini. Perlahan – lahan merasuk untuk kemudian sukses membangun pondasi rasa. Jalur yang dia pilih efektif membangun simpati kita terhadap Oscar Grant, hingga adegan pemuncak di Stasiun Fruitvale memberikan dentuman cukup keras bagi kita.  Ganjalan keciiiil hadir ketika sekuen di rumah sakit. Saya mencurigainya sebagai katalis dari aksi polisi yang dihadirkan sebelumnya. Apalagi penyajiannya yang jauh dari dramatis. Saya membayangkan dampaknya apabila sekuen di rumah sakit itu dihilangkan. Lebih dahsyat. Tapi tetap yah, Fruitvale Station ini adalah sebuah film yang bagus. Oktavia Spencer juga tampil bagus lho meski tidak banyak porsinya. Dia berhasil menampilkan sisi kelembutan seorang ibu.