CEWEK GOKIL


Keke (Velove Vexia) sejak lahir senantiasa diposisikan sebagai sosok yang tidak penting dan cenderung diacuhkan serta dipandang sebelah mata, terutama oleh ibu dan kakaknya. Ayahnya? Pergi meninggalkan rumah saat Keke masih berusia belia. Untungnya, disisi Keke ada nenek yang selalu menyemangati serta memberikan petuah – petuah yang selalu Keke ingat dalam hati dan mampu menjadi pondasi membangun mimpinya. Ya, seperti remaja umumnya, ditengah keterbatasan ekonomi keluarganya, Keke juga mempunyai mimpi. Sebuah mimpi yang mungkin dipandang remeh oleh beberapa orang, namun tersimpan sebuah kemuliaan hati dibalik mimpinya tersebut. Yup, Keke memimpikan sebuah mobil yang tidak harus mewah namun yang penting bisa dia manfaatkan untuk membantu usaha ibunya. Segenap daya dan upaya Keke lakukan untuk mengumpulkan uang demi mewujudkan mimpinya tersebut. Daya dan upaya tersebutlah yang merupakan sajian utama dari Cewek Gokil yang dikemas dengan dinamika yang cukup mengasyikkan dan penuh warna.. Sebagai katalis (namun dengan porsi ala kadarnya), dihadirkan cowok yang berhasil memikat hati Keke (diperankan Syailendra Soepomo). Keke yang aktif dan naïf, harus berhadapan dengan realita yang siap menghancurkan mimpinya. Berhasilkah dia?


Cewek Gokil sungguh merupakan sebuah kejutan manis bagi saya. Saya tidak menyangka film ini bakal memberikan sesuatu yang menyegarkan sekaligus inspiratif meski dengan fakta film ini niatnya rilis tahun 2008 yang lalu. Ve Handojo berhasil menghadirkan sebuah tontonan yang positif, terutama pada kaum muda dan mereka yang berjiwa muda. Cewek Gokil sejatinya berkisah seputar mimpi. Berbeda dengan King dan Laskar Pelangi, Cewek Gokil memfokuskan pencapaian mimpi dari sosok cewek remaja. Bagusnya, Ve Handojo menyampaikan hal – hal berkaitan dengan mimpi dengan tanpa terkesan berkotbah serta dengan proses yang runut. Dimulai dari niat, usaha, kejatuhan, kebangkitan hingga hasil yang dituai. Bermimpi sudah pasti menginginkan sesuatu yang besar kecilnya mimpi itu sangatlah relative. Kalau sudah ada niat, berusahalah yang dimulai dengan perencanaan akan proses pencapaian mimpi. Untuk meraih mimpinya, Keke mencoba berbagai usaha mulai dari MLM, menjadi SPG hingga menjalani kasting yang sangat menggelikan dan menjadi bagian paling memorable dari film ini selain quote “mau cari ribut ya?!”


Proses dalam meraih mimpi menjadi salah satu bagian penting yang perlu mendapatkan penekanan. Disini, Ve Handojo mengajak kita untuk lebih fair dalam usaha meraih mimpi. Tak perlulah menggunakan cara – cara yang bisa merendahkan harga diri kita. Ketika menjadi SPG, Keke banyak mendapatkan godaan, namun dia bertahan untuk tidak sampai jatuh ke dalamnya. Sebagai pembanding, dihadirkan kakak Keke (diperankan dengan cukup menarik oleh Endhita) yang cenderung memilih jalan yang menyesatkan. Yang namanya halangan dan rintangan pastilah ditemui, begitupun dengan Keke. Hal tersebut sempat membuatnya hampir menyerah, namun untungnya dia segera bangkit dan mampu membuktikan kualitas dirinya serta belajar untuk tidak terlena dengan hasil. Pada bagian ini Ve Handojo menyelipkan sebuah pesan menarik berkaitan dengan justifikasi. Ketika kamu tidak mau di hakimi, janganlah pula menghakimi orang lain. Jangan terperangkap dalam stigma penuh kepicikan.
Meski sedikit terganggu dengan bagian akhir, terutama soal kesadaran kakak dan ibu Keke yang menurut saya terkesan terlalu cepat (instan) yang mungkin disebabkan oleh singkatnya durasi (75 menit!) serta narrator yang bukan suara Velove Vexia, secara keseluruhan Cewek Gokil adalah sebuah film yang positif. Selain penuturan yang cukup dinamis, Cewek Gokil menyimpan pesan – pesan positif yang konstruktif. Sayang sekali, film sepositif ini tidak dipasarkan dengan baik. Buat yang terlewat menonton di bioskop, bisa sewa filmnya di movie rental terdekat.

0 comments:

 

BLOG LIST

BLOG LIST

BLOG LIST