THE PAPERBOY



Dituturkan oleh Macy Gray (yang baru saya ketahui ketika end tittle bergulir), The Paperboy arahan Lee Daniels ini mengisahkan usaha Ward Jensen (Matthew McConaughey), Yardley (David Oyelowo) dan Charlotte Bless (Nicole Kidman) dalam usahanya membebaskan Hillary Van Wetter (John Cusack) dari jeratan hukum. Hillary dituduh membunuh sherrif local. Di tengah cuaca panas serta perbedaan kelas antara kulit putih dengan kulit hitam, usaha pembebasan tersebut digiring dan disaksikan oleh adik Ward, Jack Jensen (Zac Effron).
The Paperboy bukanlah sebuah sajian kisah thriller semata. Aksi pembebasan Van Wetter tersebut mengawal sebuah kisah coming of age dari tokoh Jack Jensen. Di usia awal kepala dua, Jack Jensen hidup di lingkungan dan masa yang brutal. Wajah imut Jack Jensen, kenaifannya dan gelora mudanya terasa kontras dengan setting yang ada. Namun disinilah titik menariknya The Paperboy. Ada semacam study of character yang mengasyikkan buat di simak. Nasib Jack ini menurut saya sebelas dua belas nasib Precious di film berjudul sama yang juga diarahkan oleh Lee Daniels. Sama – sama jiwa muda yang terkoyak dan teraniaya.


Dan seperti halnya Precious, The Paperboy ini menghadirkan guliran kisah dan gambar dengan dinamika yang lumayan aktif. Satu lagi ciri dari karya Lee Daniels  yang muncul dalam The Paperboy ini adalah olah acting yang bagus dari para actor/aktris pendukungnya. Dengan jalinan kisah yang menurut saya lebih brutal daripada Precious, saya kaget dengan kemauan actor/aktris kondang untuk terlibat dalam film ini. Dan mereka semua berhasil merontokkan image yang muncul akibat peran – peran yang mereka mainkan sebelumnya.
 Zac Effron yang banyak tampil dengan hanya memakai celana dalam, terlihat makin matang dan tidak gagap mengimbangi para seniornya yang jam terbangnya jauuuuuh lebih tinggi daripada dia. Saya yakin, kedepannya dia bakal makin berkilau karirnya. Biarlah waktu yang kan menjawabnya. Kalau kamu sudah menyaksikan Bernie, Killer Joe dan Magic Mike, penampilan Matthew McConaughey di film ini seharusnya sudah tidak mengejutkan lagi. Namun, ada beberapa momen yang dijamin bakal membuat kamu terperangah. Jarang sekali melihat actor papan atas diperlakukan seperti itu dalam sebuah film. Biasanya, demi image, beberapa actor menghindari adegan – adegan seperti yang dilakoni Matthew dalam The Paperboy ini.


John Cusack (saya juga baru tahu kalau dia terlibat dalam film ini ketika dia muncul di layar), lewat perannya sebagai yang terpidana berhasil membuat saya jijik dan muak. Jelek banget deh. Daaan….juaranya adalah Nicole Kidman. Lewat Charlotte Bless, hancur semua citra glamour dan dewi yang melekat pada dirinya. Sebagai Charlotte Bless, Nicole Kidman terlihat murah menggoda. Tata busana, tata bicara dan tata perilaku yang dihadirkan benar – benar menghilangkan sosok Nicole Kidman. Heran, Oscar tidak meliriknya. Syok saya dibuatnya ketika dia pada akhirnya bersentuhan fisik dengan tokoh yang dperankan John Cusack.
Dibandingkan dengan karya Lee Daniels sebelumnya, yakni Precious yang banyak dipuji – puji itu, saya terus terang lebih menyukai The Paperboy ini. Pesan bagus yang terselip tidak disampaikan secara gamblang. Karakterisasinya juga lebih asyik. Setting waktu dan tempatnya memberikan pondasi yang cukup kuat buat kisah yang dihadirkan. Dan kalau boleh kasih saran, semakin sedikit kamu tahu akan adegan – adegan dalam film ini, maka film ini akan terasa lebih mengejutkan.

4 comments:

Nugros C mengatakan...

to be honest om soeby..
ini film ane nobatkan film paling elek yg ane tonton 2012.hehe
bener2 film aneh ga penting,, menyia-nyiakan bakat nicole kidman..^^

& ga ngerti jga-knapa tuh film so so homoerotic,,
ngapain coba nyorot zac efron shirtless lama2…magic mike yg temanya male-stripper aja ga gitu2 amat

:) just my two cents

Movievora mengatakan...

@nugros : eh...bukannya sorotan terhadap Zac itu untuk menegaskan kebeliaan karakter yang dia perankan gt. Belum punya kemaluan, eh rasa malu yang besar plus Kurang kasih sayang ibu. Permainan peran dengan pembantunya itu menunjukkan kekanakan dia sih menurutku.

Nugros C mengatakan...

ane nangkapnya malah tuh 'selipan pribadi' Lee Daniels yg emang m*ho,, jadinya demen nyorotin Zac berpeluh dgn cawet doang haha *astaga

belum lagi twist (atau maunya sih mungkin jadi twist)tentang orientasi Ward yg gak bikin surprise ..& apa korelasinya ke cerita coba..

mana klimaksnya sok2 ikut2an Adaptation---tapi kalah jauh lah ^^

Movievora mengatakan...

hahaha....langsung buka wiki nih. baru tahu kalo Lee Daniels gay. Kalau soal ward, dianalisa dengan pendekatan sok tahu, menurutku itu untuk mempertajam ironi. Jamannya kayak apa, kelakuannya bagaimana. Ironi ini memberikan semacam shock therapy gt buat Jake yang berpengaruh terhadap pendewasaan dirinya. Ini dari kaca mata sok tahuku loh :D

 

BLOG LIST

BLOG LIST

BLOG LIST