TANYA JAWAB IMAJINER SEPUTAR ffi 2010


Mengikuti perkembangan seputar ffi 2010 beberapa hari ini, gatal rasanya diri ini ingin ikut berkomentar. Tidak bisa dipungkiri, ffi bagi saya masihlah merupakan ajang pernghargaan film dalam negeri yang paling saya cintai, makanya selalu berusaha mengikuti perkembangannya. Sudah sampai pada tahap pembacaan nominasi, namun ffi 2010 membangkitkan beberapa pertanyaan (bodoh) pada benak saya. Pertanyaan – pertanyaan tersebut muncul karena tingkat pemahaman saya yang cekak. Jadi, mohon dimaafkan kalau ada yang terluka dengan pemahaman dan pertanyaan saya.

SAYA (CurhatSinema / CH) : “Mengapa Sang Pencerah tidak lolos seleksi ffi 2010?”
KOMITE SELEKSI ffi (KSffi) : "Sang Pencerah belum bisa menghadirkan visi dan tafsir yang lebih terbuka mengenai kompleksitas karakter yang diangkat berkait dengan semangat zaman ketika sang tokoh hidup dan benang merahnya dengan kekinian."
CH : “Apa sih yang melandasi lolos / tidak lolosnya sebuah film dalam ffi 2010 ini?”
KSffi : ”Film-film itu terpilih karena secara utuh dianggap baik, yaitu memiliki gagasan bagus, disampaikan melalui cerita menarik, dan disajikan dengan standar kualitas sinematik yang terjaga”
CH : “Oke, Sang Pencerah mungkin dianggap kurang utuh dari segi cerita, namun apakah Sang Pencerah juga tidak memenuhi standar kualitas sinematik yang terjaga?”
KSffi : “???????????”
CH : “eaaaaaa…..” (dalam hati)

CH : “Saya sangat memahami, langkah Dewan Juri yang ngotot memasukkan Sang Pencerah ke dalam daftar seleksi merupakan langkah kurang ajar karena terkesan mengkhianati kinerja dari Komite Seleksi.”
KSffi : “Terima kasih.” (senyum-senyum dengan lubang hidung mengembang)
CH : “Namun apakah langkah tersebut melanggar Buku Pedoman Pelaksanaan Festival Film Indonesia 2010?”
KSffi : “???????????”
CH : “eaaaaaa…..” (lagi – lagi dalam hati)


CH : “Susunan anggota Dewan Juri yang baru adalah anggota Komite Seleksi di tambah dua nama baru, benarkah itu?”
KSffi : “Benar”
CH : “Berarti lolosnya Sehidup (tak) Semati ke daftar film unggulan merupakan keputusan yang diambil oleh 5 dari 7 anggota Dewan Juri?’
KSffi : “Benar”
CH : “Tapi mengapa dalam daftar nominasi, Sehidup (tak) Semati tidak ada sama sekali, bahkan untuk satu kategori sekalipun?”
KSffi : “???????????”
CH : “Apa gunanya memasukkan Sehidup (tak) Semati ke dalam daftar film yang lolos seleksi kalau pada akhirnya tidak dilirik sama sekali oleh nominasi? Bukankah idealnya film yang lolos itu mempunyai suatu keunggulan yang paling tidak pantas masuk pilihan, meski sebatas nominasi? Apakah masuknya Sehidup (tak) Semati hanya sebatas basa – basi?”
KSffi : “???????????”
CH : “eaaaaaa….. eaaaaaa….. eaaaaaa….. eaaaaaa…..”


Akhirnya, ijinkan saya menyampaikan simpati yang mendalam kepada ibu Ninik L Karim atas usahanya menciptakan rumah yang nyaman bagi insan sinema nasional. Anda tidaklah gagal, anak – anak Anda saja yang terlalu nakal. Saatnya anda menikmati masa tua. Jaga kesehatan, jaga pikiran sambil terus berdoa, semoga kedepannya anak-anak Anda bisa kembali berkumpul, tertawa bersama. Amin.

4 comments:

CineTariz mengatakan...

aku baru sadar kalau Sehidup (tak) Semati ga masuk nominasi, haha. Aneh sekali ini FFI. Lagipula, film ini rasanya juga masih belum bisa masuk nominasi. Meski aku juga kurang suka Sang Pencerah, tapi SP memang jauh lebih layak ketimbang SS atau Red Cobex, apalagi Cinta 2 Hati.

Anonim mengatakan...

lah iya baru ngeh juga nga ada sehidup semati di daftar nominasi, pinjem "eaaaaaaaaaaa"-nya ah!

Red CobeX for best film-lah -__-

ajirenji mengatakan...

suka banget sama paragraf terakhir.
mas curhat for the next KFFI president!!! *eaaaaaa*

Budi Cahyono mengatakan...

Pertanyaan dari Batmemento : Loh, emang bu Ninik L Karim ini siapa???

*siap-siap dikeroyok massa*

 

BLOG LIST

BLOG LIST

BLOG LIST