ffi 2010 DALAM RAGAM VERSI


Bertepatan dengan diluncurkannya daftar nominsai ffi 2010 berdasarkan Komite Festival Film Indonesia, Dewan Juri yang sebelumnya telah dipecat juga tidak mau kalah dengan memaparkan nominasi versi mereka, bahkan mereka selangkah lebih maju dengan memaparkan pemenang dari masing – masing kategori. Terdapat perbedaan yang mencolok dari dua versi nominasi tersebut yang menjurus pada berbedanya para pemenang di masing – masing kategori. Dalam versi KFFI, Alangkah Lucunya Negeri Ini, Minggu Pagi di Victoria Park dan I Know What You Did on Facebook begitu mendominasi dengan pencapaian lebih dari 10 nominasi. Dalam versi Dewan Juri yang dipecat, Sang Pencerah menunjukkan dominasinya dengan masuk hampir di semua kategori. Ketika Cinta 2 Hati dan Heartbreak.com mendapatkan sedikit nominasi dalam versi KFFI, justru dua film tersebut mendapatkan penilaian yang lebih dalam versi Dewan Juri yang dipecat. Meski keputusan Dewan Juri tidak bisa diganggu gugat, tapi ffi 2010 akan dikenang sebagai ffi yang cacat kedepannya karena tidak mengajak Sang Pencerah untuk ikut bertarung. Di tengah penyelenggaraan yang penuh kekisruhan, semoga para pemenang ffi 201 versi KFFI bisa nyaman menggenggam Piala Citra mereka. Amin.
Berikut daftar nominasi ffi 2010, baik versi KFFI maupun versi Dewan Juri yang dipecat beserta pemenang ffi 2010 versi saya berdasarkan nominasi yang dikeluarkan oleh KKFI.



Sang Pencerah melengkapi kemenangannya dengan menjadi yang terbaik versi Dewan Juri yang dipecat di kategori penataan suara. Kuping saya kurang peka kalau persoalan suara, jadi saya mendukung yang dari film yang saya sukai saja yakni Hari Untuk Amanda hehehe...


Tya Soebiakto adalah penata musik yang cukup produktif tahun ini. Kinerjanya dalam Sang Pencerah mendapatkan apresiasi tertinggi dari Dewan Juri yang dipecat. Untuk kategori ini saya suka garapan Ian Antono dan Thoersi A di film ALNI.


Penyuntingan yang dilakukan oleh Wawan I Wibowo dalam Sang Pencerah, dalam pandangan Dewan Juri yang dipecat adalah yang paling baik. Saya mengunggulkan nama yang sama, hanya saja kali ini lewat film Red Cobex.


Sang Pencerah kembali berjaya dalam versi Dewan Juri yang dipecat untuk kategori Penata Artistik Terbaik. Goteng Iku Akhin lewat ALNi menjadi pilihan saya.


Lagi – lagi nama dari Sang Pencerah (Faozan Rizal) yang menjadi pilihan Dewan Juri yang dipecat. Saya mengunggulkan Yadi Sugandi.


Pemenang versi Dewan Juri yang dipecat adalah Rasyid Karim dan saya menyukai penampilan Asrul Dahlan di Alangkah Lucunya (Negeri) Ini.


Dewan Juri yang dipecat memutuskan Olivia Lubis Jensen sebagai yang terbaik dalam kategori ini. Sebuah keputusan yang akan mengejutkan banyak pihak. Saya suka penampilan Fanny, Tika ataupun Titi Sjuman, namun kayaknya Jajang C Noer lah yang akan membawa pulang Piala Citra.


Pada kategori ini terlihat perbedaan persepsi antara Dewan Juri KFFI dengan Dewan Juri yang dipecat. Titi Sjuman oleh Dewan Juri yang dipecat dimasukkan dalam kategori. Dalam pandangan saya, Minggu Pagi di Victoria Park itu mempunyai 2 Pemaran Utama Wanita yakni Lola Amaria dan Titi Sjuman. Porsi mereka sama besar. Dewan Juri yang dipecat memutuskan Kimmy Jayanti sebagai pemenang, dan sayapun menebak nama yang sama meski saya juga suka dengan penampilan Ella Hamid.


Reza Rahadian berjaya di nominasi versi KFFI, namun dalam versi Dewan Juri yang dipecat, Lukman Sardi tidak mau kalah dengan masuk lewat dua filmnya, dan memenangkannya lewat Sang Pencerah. Saya suka penampilan Reza Rahadian di ALNI, namun penampilan Lukman Sardi yang membuat saya betah ketika menyaksikan Red Cobex juga tak kalah mengesankan. Jadi, saya memilih Lukmn Sardi. Kemenangannya paling tidak sedikit mengobati kekecewaan mereka-mereka yang terkesan dengan penampilannya sebagai sang Pencerah.


Dalam versi KKFI terdapat penggabungan untuk Skenario Asli dengan Skenario Adaptasi, sedangkan dalam versi Dewan Juri yang dipecat dua kategori tersebut dipisah dengan 3 Hati 2 Dunia 1 Cinta menjadi pilihan tunggal untuk Skenario Adaptasi dan skenario Sang Pencerah dinilai sebagai yang terbaik. Saya memilih Hari Untuk Amanda sebagai pemenang karena naskahnya memang asyik, lincah dan banyak dialog-dialog yang nempel dipikiran


Dalam versi Dewan Juri yang dipecat, Benni Setiawan secara mengejutkan masuk untuk dua film sekaligus, yakni Cinta 2 Hati dan 3 Hati 2 Dunia 1 Cinta. Tak ada nama Deddy Mizwar dalam versi Dewan Juri yang dipecat, dan mereka memilih Hanung Bramantyo sebagai pemenang. Untuk kategori ini, pilihan saya jatuh pada Lola Amaria yang menggarap Minggu Pagi di Victoria Park dengan apik.


Sang Pencerah telah diputuskan oleh Dewan Juri yang dipecat sebagai yang terbaik. Sedih ketika melihat tak ada Hari untuk Amanda dalam dua versi nominasi ini. Pilihan saya untuk pemenang kategori ini adalah Minggu Pagi di Victoria Park.


KEMENANGAN YANG MENGKHAWATIRKAN (bayangan yang tidak penting)
Seandainya saja pada pelaksanaan ffi 2010 nanti yang berjaya adalah 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita, muncul rasa khawatir dalam benak saya. Bukan....saya bukannya meragukan kualitas film tersebut, karena memang filmnya belum rilis secara luas sehingga saya belum menonton film dimaksud. Saya khawatir akan muncul pandangan miring yang takutnya akan membuat citra ffi makin terpuruk. Takutnya kemenangan 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita akan dipandang negatif karena bisa dikaitkan sebagai usaha mendongkrak pamor filmnya yang belum rilis, sehingga ketika pada akhirnya ketika dilempar ke pasaran mampu memancing banyak penonton yang penasaran. Belum lagi fakta kalau 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita merupakan produksi dari MNC Pictures yang notabene masih satu rumah dengan stasiun TV yang menyiarkan malam anugerah ffi. Ah...semoga ini hanya sebatas kekhawatiran yang tidak penting semata.

6 comments:

Si Tukang Review mengatakan...

Gw juga ga setuju kalau Sang Pencerah main borong semua award karena Alangkah Lucunya dan Minggu Pagi tuh bagus juga (Red Cobex udah nonton tapi bener-bener buruk buat saya. Ga sampai buruk level The Last Airbender tapi cukup buruk sampai saya males nulis reviewnya).

Cuma yang ga masuk di akal itu bagaimana mungkin itu film sama sekali engga masuk nominasi dalam kategori apapun??? FFI... rasanya memang ga perlu didukung lagi. Mendukung mereka sama dengan memundurkan kemajuan film Indonesia.

Kania Kismadi mengatakan...

"Sedih ketika melihat tak ada Hari untuk Amanda dalam dua versi nominasi ini. Pilihan saya untuk pemenang kategori ini adalah Minggu Pagi di Victoria Park."

sama, saya sedih juga :(
jadi ya mau ga mau dukung jagoan kedua tahun ini, yaitu MPdVP. :(

ajirenji mengatakan...

Kok yang versi juri terpecat juga agak agak...gimanaa gitu.
Kita bikin award sendiri aja apa? *hint* =)

curhatsinema mengatakan...

Siap - siap deh sama award yang rencananya bakal kita gelar tahun depan.

Unknown mengatakan...

Makasih buat linkbacknya ya bang :D

CineTariz mengatakan...

shock begitu tahu 3 Hati 2 Dunia 1 Cinta borong banyak piala. Bagus sih, tapi untuk menang di FFI? rasanya tidak. MPdVP benar" hampir tidak dilirik sedikit pun oleh para juri. Bagaimana ini? Hanya satu piala, yang benar saja!

 

BLOG LIST

BLOG LIST

BLOG LIST